BAB 6

441 43 1
                                    

JESSE membawa dulang makanan dari kaunter. Dia menoleh ke belakang, memandang semua kawasan meja untuk mencari meja yang kosong.

April berhenti di sebelah Jesse dan mengikuti perbuatan Jesse untuk mencari meja yang kosong.

"Mana lagi meja yang kosong ni?" tanya Jesse kepada April.

"Entahlah. Kita cari saja sampai kita dapat..." April membalas dengan suara perlahan.

Cris dan Stephen sudah pun duduk di meja mereka dan menikmati makanan mereka apabila Stephen memberitahu Cris tentang Jesse dan April yang sedang mencari tempat kosong.

Cris menoleh ke arah Jesse. Dia tersenyum lebar melihat gadis itu dan ingin memanggil Jesse supaya Jesse boleh duduk di sebelah Cris.

Tapi belum sempat Cris mengeluarkan suaranya, seseorang terlebih dulu mengalahkan Cris.

"Jessica!"

Jesse memusingkan kepalanya menoleh ke arah suara yang telah memanggil namanya.

Saat melihat wajah lelaki yang memanggil dia, wajahnya Jesse berubah menjadi kelat. Apa tidak, lelaki yang sudah memanggil nama dia ialah Robin, salah seorang dari kawan Vernon.

Di tangan Robin ialah dulang makanan dan dia terlihat baru saja mengambil makanan itu dari kaunter setelah Jesse dan April.

"Kau sedang cari tempat duduk ke? Macam mana kalau kau duduk dengan kami? Bukankah kau selalu ingin duduk dengan Vernon?" kata Robin.

Sengihan di bibirnya cukup membuktikan yang Robin sedang merencanakan sesuatu untuk Jesse.

Jesse menaikkan kening kanan, jelas sekali yang dia tidak tertarik dengan tawaran dari Robin.

'Eh, dia fikir saya ni masih Jessica yang setuju begitu saja kalau dia offer begitu? Eih, I'm not that cheap, alright?!'

"It's okay, I'm fine with it. Kau pergilah duduk dengan dia," kata Jesse. Dia terus mengalihkan matanya ke arah yang bertentangan, tidak mahu menatap ke arah Robin lagi.

Meskipun Jesse menolak, Robin tetap tidak mahu melepaskan Jesse pergi. Dia mahu Jesse mengikuti dia pergi ke meja tempat Vernon duduk dan setelah itu, dia akan pastikan Jesse mendapat malu.

Robin menapak beberapa langkah lagi sehingga jarak diantara dia dan Jesse menjadi dekat.

April yang tahu Robin mahu memaksa Jesse mengikuti dia ke meja tempat Vernon duduk, maju ke depan. Dia mengangkat tangan kiri ke depan dada Robin untuk menghalang lelaki itu daripada terus mendekati Jesse.

"Robin, dia tidak mahu ikut kau. Baik jangan paksa!"

Robin menoleh pula ke arah April. Wajahnya berubah menjadi buruk. "Siapa kau? Berani kau campur urusan kami berdua?!"

Jesse menoleh kembali ke arah Robin setelah mendengar Robin bercakap kasar dengan April. Dia menjadi marah pula melihat bagaimana Robin memandang April dengan wajah yang meluat. Jesse tidak kisah jika Robin memperlakukan dia dengan buruk tapi Jesse tidak akan sesekali membiarkan kawan-kawan rapat dia dibuli dan dilayan dengan teruk oleh orang lain.

Kerana Jesse adalah jenis orang yang mementingkan kawan, dia tidak suka melihat Robin memandang April dengan wajah meluat.

Seraya dengan itu, Jesse terus menolak dada Robin ke belakang. Wajahnya menjadi dingin saat menatap wajah Robin. "Heh, elok sikit sikit ya? Dia ni kawan saya. You better treat her carefully before I kick your damn ass!"

Robin yang ditolak itu, memandang Jesse dengan wajah terkejut. Dia tidak menyangka yang Jesse akan melakukan tindakan itu kepadanya. Tapi perasaan terkejut itu tidak lama dan bertukar menjadi perasaan marah.

2. Season 1 : This Is My FateWhere stories live. Discover now