。⁠◕◍Bab #16◍◕⁠。

517 52 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sesampainya di kelas Rani pun duduk di kursinya.

"Widih apa nih?" tanya Astrid sembari mengambil kotak dari tangan Rani.

"Kado," jawab Rani.

Mendengar jawaban Rani Astrid mengangguk-angguk mengerti, beberapa saat Astrid tersadar kalo sebentar lagi Rani berulang tahun.

"Oh iya, bentar lagi kan lo ulang tahun!!" teriak Astrid dengan heboh.

"Gak usah teriak-teriak juga kali," ucap Rani geram.

"Hehe sorry," ucap Astrid sembari tersenyum memperlihatkan giginya. "Jadi lo mau rayain?" tanya Astrid.

"Gak," jawab Rani.

"Ahkk gak asik lo."

Bukannya Rani tidak ingin merayakan ulang tahunnya, tapi ia hanya malas saja. Apalagi mengingatkan keadaan orang tuanya yang tak kunjung baikan.


Sepulang sekolah Rani mampir terlebih dahulu ke sebuah warung yang berada di dekat sekolah. Rani duduk di meja luar sambil menyeruput minuman yang ia beli.

Rani melihat Rex yang keluar gerbang sekolah, lantas ia teringat kalo dirinya belum sempat mengucapkan terimakasih kepadanya, karena berkat Rex nilai ujian Rani bagus.

"Rex!!!!" panggil Rani sambil melambaikan tangannya. Namun Rex seakan tidak melihatnya, padahal tadi ia sempat melihat ke arah Rani.

"Aisss tuh anak," pekik Rani. Ia pun menghampiri Rex.

"Lo tuh kalo dipanggil jawab kek," kata Rani mengomel.

"Apa?!" tanya Rex tidak niat.

"Nih." Rani memberikan susu kotak dan coklat yang tadi sempat ia beli.

Keningnya Rex mengerut seakan mengatakan, maksud tujuan Rani memberikan itu kepadanya.

"Sebagai tanda terima kasih, karena lo udah ngajarin gue," ucap Rani sembari tersenyum manis.

Rex memasang earphone di kupingnya. "Gak usah, gue gak suka yang manis," katanya lalu melangkah masuk ke dalam angkot yang kebetulan berhenti di depan mereka.

Rani melongo melihat angkot yang ditumpangi Rex  mulai melaju meninggalkannya.

"Argh, dasar cowok sialan! minimal bawa kek walaupun gak dimakan," dumel Rani.

TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang