...
"Lo suka sama ka Dian?"
"Kalo iya emangnya kenapa?"
"Gapapa, tapi lebih baik lo jangan suka sama ka Dian. Nanti lo nyesel."
"Terserah gue memangnya lo siapa ngatur-ngatur percintaan gue?!"
...
Berawal dari kehidupan Rani yang berantakan akibat k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai Rex sudah sampai di depan rumahnya. Rex melihat ke arah Rani yang tertidur pulas.
Rex terus memandang wajah Rani sambil mendekatkan wajahnya, tanpa ia sadari Rani terbangun.
"Ngapai lo?" tanya Rani kaget melihat wajah Rex yang begitu dekat dengan wajahnya, hanya berjarak beberapa jengkal dengannya.
Rex mengambil bulu mata yang jatuh di wajah Rani lalu ia menunjukkannya kepada Rani, seperti memberi isyarat bahwa ia hanya ingin mengambil bulu mata yang jatuh itu, tidak bermaksud yang lain.
Rani mendorong tubuh Rex pelan. "Ma-makasih," katanya terbata-bata.
Sunyi, tenang, tentram itulah suasana rumah Rani sekarang. Rani sedang berendam di kamar mandi dengan air hangat untuk menghilangkan rasa penatnya. Setelah berendam Rani berjalan menuju headphone-nya yang berada di ruang tamu.
Ternyata banyak panggilan masuk dari Astrid. Rani menelepon balik Astrid.