...
"Lo suka sama ka Dian?"
"Kalo iya emangnya kenapa?"
"Gapapa, tapi lebih baik lo jangan suka sama ka Dian. Nanti lo nyesel."
"Terserah gue memangnya lo siapa ngatur-ngatur percintaan gue?!"
...
Berawal dari kehidupan Rani yang berantakan akibat k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenyang perut gue," ucap Astrid sambil mengelus-ngelus perutnya.
"Sama," timpal Mia saat ia sudah membereskan makanannya.
"Ke tenda yuk, kita tidur," ajak Astrid pada Mia.
"Eh, tunggu! baru juga abis selesai makan masa mau tidur aja," kata Mia.
"Ye kagak langsung tidur juga, pokoknya gue mau ke tenda di sini dingin." Astrid mengatakannya sambil berdiri dari duduknya, lalu berjalan ke arah tenda.
Mia dan Wendi ikut beranjak dari duduknya, berjalan mengikuti Astrid.
"Woy! ini bekas makanannya beresin dulu!" teriak Rani kepada tiga sahabatnya itu. Namun, mereka tidak merespon entah mereka tidak dengar teriakan Rani atau berpura-pura tidak dengar.
Rani menghembuskan nafas kesal, dengan malas ia memunguti sampah bekas makanan yang tadi mereka makan, setelah selesai Rani membuangnya ke tong sampah yang sudah disiapkan di sana.
Rani berjalan ke arah tenda setelah selesai membuang sampah. Namun, langkah Rani terhenti ketika matanya melihat Rex yang sedang duduk di dekat api unggun sambil bermain game di HP-nya.
Rani berjalan menghampiri Rex. "Udah malem bukannya tidur malah main game," omel Rani pada Rex saat ia sudah berada di sampingnya.
Rex menghentikan gerakan jarinya kala mendengar omelan Rani, lalu ia menoleh ke arah Rani dengan tatapan jutek.
"Mau gue bilangin lo ke Pak Herman, karena main game mulu," ancam Rani.
Mendengar ancaman tersebut membuat Rex langsung memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya, lalu ia bangkit dari kursi dan berjalan ke arah tendanya tanpa berkata apa-apa.
Setelah melihat kepergian Rex, Rani melanjutkan langkahnya menuju tenda setelah sampai ia membuka tendanya, terlihat ketiga perempuan di hadapannya sudah tertidur pulas.
"Lah, udah pada molor," ujar Rani sembari masuk ke dalam tenda.
Rani mengambil tempat paling ujung di samping Astrid, lalu ia berbaring di sana sambil menutup matanya.
✴✴✴✴
Plakk!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Rani alhasil Rani langsung terbangun dari tidurnya.
Rani melihat ke arah orang yang menamparnya dan ternyata itu Astrid.