PRIIIT!
suara peluit yang dibunyikan oleh Pak Herman terdengar begitu nyaring. Semua siswa keluar dari tenda dan berkumpul.
"Oke anak-anak, karena sebentar lagi hari mulai gelap kita membutuhkan kayu bakar untuk membuat api unggun," ucap Bu Lani yang berdiri di samping Pak Herman, "jadi kalian harus mencari ranting atau kayu di sekitar sini, ingat! di sekitar sini jangan jauh-jauh, mengerti?"
"Mengerti Bu!" jawab semua siswa berbarengan.
"Yaudah ayo, sana cari," printah Bu Lani.
Semua siswa pun berhamburan pergi ke dalam hutan untuk mencari ranting, ada yang pergi sendiri atau berkelompok.
"Eh, kita carinya bareng-bareng?" tanya Mia pada Rani, Astrid dan Wendi.
"Mending berpencar ajah, biar dapetnya banyak," usul Rani yang disetujui oleh Astrid, Mia dan Wendi.
"Yaudah gue ke sana ya," ucap Rani sembari menunjuk jalan yang akan ia lalui. Setelah mendapat anggukan dari tiga sahabatnya itu, Rani berjalan ke arah yang ia tuju.
Rani terus berjalan sambil memunguti ranting yang ia lewati. Sudah ada sekitar enam ranting di tangan Rani.
"Segini cukup nggak ya?" tanya Rani pada dirinya sendiri, karena merasa ranting yang dibawanya sudah cukup Rani berniat untuk kembali ke tempat kemping.
Saat Rani ingin berjalan ke arah tempat kemping, Rani melihat setumpuk Ranting bersandar di bawah pohon. Rani berjalan ke arah Ranting tersebut ternyata ada seseorang dibalik ranting itu yang sedang menggoyang-goyangkan HP-nya.
"Rex? ngapain lo di sini?" tanya Rani pada Rex yang ternyata orangnya.
Rex tidak menggubris pertanyaan Rani ia hanya sibuk dengan HP-nya.
"Etdah, gue lagi nanya loh! malah di cuekin," omel Rani.
"Lo nggak liat apa, gue lagi cari sinyal," jawab Rex dengan ketus.
"Buat apa lo cari sinyal?"
"Main Game."
"Pftt, sejak kapan lo suka main Game?" tanya Rani sembari ketawa mendengar jawaban Rex.
Rex memasukan HP-nya ke dalam saku. "Dari dulu." Rex menjawabnya sambil mengangkat ranting yang bersandar di pohon.
"Gue kirain lo sukanya sama buku doang, ternyata kesukaan lo nggak ada bedanya sama laki-laki lain," kata Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]
Novela Juvenil... "Lo suka sama ka Dian?" "Kalo iya emangnya kenapa?" "Gapapa, tapi lebih baik lo jangan suka sama ka Dian. Nanti lo nyesel." "Terserah gue memangnya lo siapa ngatur-ngatur percintaan gue?!" ... Berawal dari kehidupan Rani yang berantakan akibat k...