。⁠◕◍Bab #27◍◕⁠。

409 41 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rani duduk di kursi yang ada di kamarnya setelah ia sampai di rumah. Rani menoleh ke arah hiasan yang waktu itu ia beli di bajar, yang berada di sampingnya.

"Mana katanya lo bisa buat gue deket sama orang yang gue cintai!" kata Rani pada benda yang ada di sampingnya itu sambil mengetuk-ngetuknya.

"MANA? dasar pembohong!" teriak Rani sambil melempar benda tersebut.

Tut...Tut...Tut....

Ponsel Rani berdering, sepertinya ada seseorang yang menelepon. Rani pun mengambil HP-nya yang ada disaku celana.

"Apa!" kata Rani dengan nada tinggi setelah ia mengangkat teleponnya.

"Woy, santuy dong! Jangan teriak-teriak ngapah," kata Astrid di ujung telepon.

"Ada apa lo malem-malem telepon gue?" tanya Rani.

"Gue cuma mau bilang besok jangan sampai telat," jawab Astrid.

"Lah, emang besok mau ke mana?"

"Dih, gimana sih lo besok kan Darmawisata, jangan bilang lo lupa?"

"Ng-ngak kok, siapa yang lupa, yaudah ya Strid gue mau tidur dulu." Setelah mengatakannya Rani langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Gue lupa kalau besok Darmawisata, aaaaa," ucap Rani sambil menepuk jidatnya, "mana gue belum siapin barang yang harus dibawa lagi."

Akhirnya Rani membereskan baju yang akan dibawa dan juga barang yang dibutuhkannya. Pukul Satu malam Rani baru selesai berkemas, ia langsung tidur lelap setelah memasang alarm.


✴✴✴✴

TRINGGG.....

Alarm yang dipasang Rani berbunyi. Namun, Rani tak kunjung bangun, tapi setelah alarm berbunyi tuk kedua kalinya Rani terbangun.

Rani melihat alarm setelah ia matikan. "Mampus! gue telat!" teriak Rani saat ia melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh.

Rani langsung berlari ke arah kamar mandi, ia hanya mencuci muka dan menggosok gigi setelah itu ia berganti pakaian. Setelah selesai bersiap-siap, Rani berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Aaa ayam!" kata Rani kaget, karena melihat Rex yang ada di hadapannya saat ia membuka pintu, "lo ngapain sih di sini, ngangetin tau nggak."

TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang