。⁠◕◍Bab #19◍◕⁠。

485 51 4
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rani berjalan menuju kelas dengan tergesah-gesah.

"Duh, padahal cuma megang jidatnya doang kok deg-degan gini, kenapa sih gue?" batin Rani.

"Ran!" panggil Astrid yang berada diambang pintu kelas.

"Raniiiiiii! gue punya kabar gembira!" kata Astrid dengan heboh sembari menggoyang-goyangkan badan Rani.

"Kabar gembira apa?!" tanya Rani dengan antusias.

"Akhirnya gue punya Crush!" jawab Astrid yang heboh.

Mendengar jawaban Astrid seketika mimik wajah Rani berubah drastis, yang tadinya antusias menjadi malas, karena ia pikir kabar gembira yang akan disampaikan Astrid adalah hal penting.

"Yah, yah selamat." Rani mengatakannya dengan tidak bersemangat, lalu ia masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya.

Astrid mengikuti Rani yang masuk ke dalam kelas.

"Kok lo kek gak seneng gitu sih?" tanya Astrid yang cemberut

"Ya terus gue harus gimana?"

"Seengaknya tanya kek siapa orangnya."

"Oke oke, siapa? anak kelas mana? ganteng gak? sifatnya baik nggak? orangnya—"

"Tunggu tunggu, banyak amat pertanyaannya," potong Astrid. "Pertama orangnya gak ada di sekolahan ini, kedua jangan tanya ganteng atau gak, karena kegantengannya gak usah diragukan lagi," ucapnya.

"Emang siapa sih orangnya?" tanya Rani yang mulai penasaran.

"Agus! member Stb!" ucap Astrid sembari memperlihatkan foto Agus member Stb itu dengan gembira.

Rani memutarkan bola matanya, karena merasa jengah dengan kelakuan Astrid. Sudah menjadi hal lumrah di kalangan para remaja yang menyukai para idol Korea di zaman sekarang.

"Denger ya putri kodok, dia seorang idola mana bisa dijadiin Crush, kalau dijadiin idola sih okey aja."

"Yehh, bilang aja iri," ujar Astrid sembari menjulurkan lidahnya.

"Dihh, buat apa iri gue juga punya kali," kata Rani dengan sombong.

"Serius? siapa? member grup mana?"

"No no no, dia bukan idol, dia hanya manusia biasa dengan wajah dan sifat seperti seorang malaikat," ucap Rani seraya tersenyum mengingat wajah Dian di benaknya.

TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang