TRINGGG!!!
Bel istirahat berbunyi artinya pelajaran disudahkan agar para murid beristirahat dari tekanan pelajaran.
"Pak, ayolah Pak HP-ku jangan dibawa." Rani memohon pada Pak Herman yang sedang berjalan menuju ruang guru.
"Makanya jadi anak tuh jangan bandel, guru lagi ngejelasin ini malah main HP," omel Pak Herman sambil menghentikan langkahnya.
"Iya deh pak saya salah," ujar Rani sambil cemberut.
"Saya janji gak akan ngulangin lagi, tapi HP saya balikin yaa," lanjut Rani seraya memperlihatkan wajah memelas berharap Pak Herman luluh dan mengembalikan HP-nya.
"Kalau mau HP-mu balik, orangtuamu harus datang ke sini," kata Pak Herman, lantas ia pun melanjutkan langkahnya menuju Ruang guru.
"Isssss." Rani hanya bisa mendumel, dia lebih baik merelakan HP-nya dari pada orangtuanya datang ke sekolah.
"Woy!" teriak Astrid yang tiba-tiba datang mengagetkan Rani.
"Apaan sih?!" tanya Rani kesal, karena dikagetkan.
"Idih kok ngamuk," ucap Astrid.
"Udah ahk ayo ke kelas."
"Gak ke kantin?"
"Gak," jawab Rani. Rani sedang tidak nafsu pergi ke kantin jadi Rani memutuskan untuk pergi ke kelas dan Astrid hanya mengikutinya dari belakang.
"Entar minggu antar gue yuk," ajak Rani pada Astrid saat mereka sudah berada di kelas.
"Ke mana?"
"Beli HP baru lah," jawab Rani dengan exspresi wajah cemberut, karena masih mengingat kejadian dimana pak Herman tidak mau mengembalikan HP-nya.
"Oh tidak bisa, soalnya hari minggu gue mau pergi sama mamah gue ke kondangan," kata Astrid dengan riangnya.
"Ya elah lo kek bocah ajah ikut nyokap kondangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO HEARTS, ONE WINNER [Tamat]
Ficção Adolescente... "Lo suka sama ka Dian?" "Kalo iya emangnya kenapa?" "Gapapa, tapi lebih baik lo jangan suka sama ka Dian. Nanti lo nyesel." "Terserah gue memangnya lo siapa ngatur-ngatur percintaan gue?!" ... Berawal dari kehidupan Rani yang berantakan akibat k...