Bosan

454 110 27
                                    


♥♥

Bosan, tentu saja. Seharian kemarin di rumah rasanya bosan. Ayah bunda cuma nyuruh istirahat. Sampai ada waktu buat konsultasi ke dokter yang dari awal menangani. Untuk sementara, dokter kemarin menyarankan untuk menghabiskan obat yang sudah dikonsumsi. Sementara, obat yang kiranya menyebabkan alergi sudah diganti dengan obat sementara. Jika, itu masih tidak ada tanda-tanda membaik, dokter menyarankan segera konsultasikan dan lanjutkan dengan tindakan yang disarankan.

Jadi, hari minggu ini, Rae Na minta jemput pacarnya supaya bawa dia ke apartemen. Kalaupun di sana cuma akan tiduran di karpet bulu, setidaknya tidak di rumah.

"Rasanya lama banget gak ke sini. Padahal belum ada sebulan" katanya sambil berjalan masuk.

Yoongi usak rambutnya. "Makanya cepet sembuh biar bisa sering ke sini"

Si mungil langsung melipir ke karpet bulu. Temui teman-teman tak bernyawanya yang sudah lama tak terurus. Sementara, Yoongi melipir ke dapur. Dia mau langsung memasak bahan-bahan yang sempat dibelinya tadi.

"Kakak masak dulu"

"Gak usah masak"

"Terus nanti minum obatnya gimana?"

"Ck! Aku gak mau minum obat, bosen!"

Mata Yoongi langsung menatap tajam. Ingin marah, tapi hanya akan merusak suasana. Jadi, Yoongi lanjutkan saja jalannya ke dapur.

Rae Na ambil kamera. Rekam pacar dari ke jauhan. Pacarnya yang sibuk keluarkan bahan-bahan dari kantong. Sampai pacarnya mulai menyiapkan bumbu.

Dia bangkit. Jalan ke dapur buat rekam dari dekat. Ingat benar, dulu pernah kejutkan pacar waktu lagi masak. Juga direkam untuk dijadikan konten. Tapi, hari ini Rae Na hanya ingin merekam untuk koleksi pribadi.

"Kak, say hi dulu"

Yoongi yang sedang cuci sayur berbalik. Senyum kecil dan menyapa. "Hai, You're"

Pindahkan sayuran ke meja, siap dipotong. "Mau dijadiin konten juga?"

"Gak. Cuma buat koleksi aja"

Berdecak. Sambil terus potong bahan masakan. "Ngabisin memori aja. Sayang banget kameranya"

"Kamera punya siapa? Punyaku. Suka-suka, lah"

"Hmm,,, iya, punya kamu. Kakak sih gak pernah beli"

Gantian si mungil yang berdecak. "Iya. Kakak yang beli. Terus dikasih aku, jadi punyaku"

Yoongi terkikik pelan lihat pacarnya yang kesal.

Jadi, kamera itu hadiah ulang tahun Rae Na tahun lalu. Karena kamera lama mulai menurun kualitas videonya. Juga, fiturnya mulai ketinggalan. Jadi, Yoongi hadiahi kamera baru yang lebih bagus dan terkini.

Makanan hampir matang. Si mungil yang sempat membantu kembali bersuara. "Kak, lusa kakak ulang tahun, kan?"

"Hmm. Terus?"

"Kakak mau kado apa. Masih ada waktu satu hari besok, biar ku siapin"

"Kakak gak butuh kado"

"Ck! Bilang, kakak mau apa? Aku mau kasih buat kakak"

Matikan kompor. Siap pindahkan sayur ke meja makan. "Kakak cuma pengen kamu sembuh. Key"

"Kaak~, aku serius. Kakak mau apa? Cepet bilang"

Yoongi diam, dia baru sadar pacarnya tengah merengek seperti dulu. Kembali ke sikapnya yang cerewet. Pasti pacarnya sendiri yang tidak sadar.

"Kak! Malah diem"

"Iya, oke!" ditangkup wajah pacar. "Kakak mau nikah sama kamu. Puas?"

"Huh?" yang diajak bicara hanya berkedip polos. Kebiasaan lama, kalau digombali loading-nya lama. "K-kakak bilang apa? Jangan cepet-cepet ngomongnya. Apa? Ulangi"

"Kakak mau buat anak sama kamu"

Seketika memekik. Jangan pacarnya jahil cubit perutnya.

"Kak! Jangan bercanda, ih!"

"Loh, kamu gak mau punya anak sama kakak?"

"Kak, jangan ngeselin!"

Yoongi tarik hidungnya. "Kamu yang ngeselin. Diajak nikah gak mau, diajak punya anak gak mau"

"Bukan gitu. Issh! Tau, ah! Nyebelin!"

Sekarang berganti rambut yang diacak-acak. "Udah, sekarang makan. Terus minum obat"

Sedikit cemberut. Tapi, memang begitu seharusnya. Jadi, si mungil hanya nurut. Setelahnya, langsung beres-beres. Kemudian, baru minum obat.

"Ck! Tiap habis minum obat pasti jadi ngantuk" keluhnya yang sudah duduk di karpet bulu.

"Tidur" balas Yoongi.

Langsung atur posisi bersila kaki, sandarkan punggung di dinding. Tepuk kedua pahanya. Memberi isyarat supaya tidur di sana.

Letakkan bantal di atas paha, si mungil langsung ambil posisi. Baringkan kepala di sana sambil peluk boneka kesayangannya.

Reflek, Yoongi belai lembut rambutnya. Sesekali belai pipinya yang semakin menirus. Bibir pucat dan lingkaran hitam di area mata.

Beberapa saat, pintu terbuka. Hoseok pelakunya. Dia datang atas permintaan Yoongi. Bahkan saat sampai di lift diberi tahu sandinya. Jadi, dia langsung masuk begitu saja.

"Udah lama?"

Maksudnya, tidurnya si mungil.

"Baru. Makanya aku kasih tau sandinya. Biar gak ganggu tidurnya"

Duduk di sofa seperti biasa. Hadap pasangan yang sedang tidak baik-baik saja. "Mungil semakin mungil, ya?"

Yoongi senyum pahit. Tapi, berikutnya langsung terlihat antusias. "Tapi, tadi dia kembali kayak dulu. Ngerengek manja kayak biasanya"

"Bagus kalo gitu"

Selanjutnya, mereka saling berbagi cerita. Yoongi sampaikan kekalutannya, ketakutannya ketika kadang napas pacar seperti sangat berat, dan hal lainnya. Hoseok selalu sukses jadi pendengar setia.


~♥~

Happy birthday kak gi, sayangnya Ryeozka 🤭

Iya, sayangnya army, deh, ya.

Kak Gi, kalo aku ultah diucapin juga, ya.

Oh ya. Pokoknya untuk beberapa waktu ke depan aku bakal fokus sm book ini sampe end dulu. Soalnya ini udah ibarat lewat dateline ya. Jadi, untuk book lain kita skip dulu.

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang