Kepo

772 151 136
                                    



♥♥




Yoongi antar pacarnya pulang. Seperti biasa, pakai motor. Entahlah, Yoongi benar-benar tidak suka memakai mobil. Kecuali, saat-saat tertentu. Seperti, karena hujan atau motor bermasalah.

Dua telapak tangan pacar ada di bahunya. Tubuhnya ditinggikan agar dagunya juga bertumpu bahu. Baru setengah perjalanan. Tapi, pacarnya berisik sekali. Cerita ini, itu. Tanya ini, itu. Sampai pada pertanyaan yang sudah Yoongi duga.

"Kak! Kak Lee itu siapanya Kak Joongi?"

"Lee?"

"Ck! Iya, Kak Lee. Kak Ame, dia minta panggil aja Lee"

"Oh" Yoongi tak acuh. "Tadi gak tanya sendiri"

"Iih! Masa baru kenal udah tanya-tanya?"

Yoongi tidak menjawab. Sedikit malas membahas tentang kakaknya atau siapapun yang berhubungan dgn kakaknya. Sampai Rae Na berceletuk.

"Kakak gak suka, ya, sama Kak Lee?"

"Kakak, kan, sukanya kamu. Nanti cemburu kalo kakak suka yang lain"

"Bukan gitu! Bukan suka itu. Kakak keliatan gak ramah sama Kak Lee"

"Kan, gak kenal"

"Kok gak kenal, sih? Emang Kak Lee siapanya Kak Joongi?" Pacarnya tanya lagi. Makin ingin tahu sama orang baru itu.

"Pacar Kak Joongi? Atau calon tunangan, mungkin?"

Kata 'mungkin' membuat Rae Na tidak puas dengan jawaban pacarnya. Hingga bibirnya mengerucut sebal.

"Sering datang ke rumah?"

"Gak! Ini pertama kali"

Mengangguk-angguk di bahu pacar. "Tapi, kakak tau Kak Lee?"

"Beberapa kali lihat di kedai Kak Joongi"

"Berarti, mereka memang ada hubungan"

"Terus, masalahmu apa?"

Yoongi heran, kenapa pacarnya ini ingin tahu sekali dengan orang lain. Padahal, dia sendiri bahkan malas menyebut nama perempuan itu.

"Gak ada. Cumaa,,, tiap lihat tatapan Kak Lee saat diam, aku kasian. Gak tau kenapa"

"Memang dia kenapa? Keliatan baik-baik aja"

"Issh! Aku, kan, calon psikolog. Jadi, tahu yang begitu-begitu"

Di balik helmnya, Yoongi tersenyum. Otaknya berjalan jahil buat goda pacarnya. "Begitu-begitu yang seperti apa?"

Bahu Yoongi kena geplak. Rae Na tahu, pacarnya ini berpikir ambigu. "Kakak jangan ambigu!"

"Kok kakak? Kamu yang bilang dulu"

"Kakak! Jangan nyebelin! Ini lagi serius!" sekali lagi, Rae Na geplak bahu pacar sambil memekik kesal.

Redakan kekesalan, Rae Na pindahkan tangan melingkar di perut pacar. Sandarkan wajah di punggungnya.

"Kak Lee itu,,, sepertinya, dia gak baik-baik aja. Sedikit banyak, Kak Lee pasti punya masalah"

"Setiap orang juga punya masalah"

"Iya, tau. Tapi,,, Kak Lee tadi keliatan nyimpan kecemasan gitu"

Tiba-tiba, Rae Na bangkit lagi. Kembali pada posisi awal, letakkan telapak tangan di kedua bahu Yoongi. Anak itu kembali bersemangat.

"Menurut kakak, Kak Lee itu gimana?"

"Apanya?"

"Ya, semuanya. Fisiknya, sifatnya"

"Ya, begitu. Kamu lebih tau. Kenapa tanya? Katanya calon psikolog?"

"Tau, ah! Kesel!"

Keduanya jadi ribut. Sampai tidak sadar sudah sampai di depan pagar. Yoongi segera hentikan motornya. Rae Na langsung turun.

"Minta apa sebagai hadiah kelulusan?" Yoongi tanya sambil tatap pacarnya.

Iya, jadi mereka juga bahas tentang kelulusan. Pokoknya, pacar Min Yoongi ini berisik sekali dari tadi.

Dijawab gelengan. "Gak minta. Doain aja lulus cumlaude"

Yoongi senyum. Salut sama pacarnya yang punya harapan besar lulus cumlaude. "Doa terbaik dari kakak buat pacarnya"

"Makasih. Doain juga skripsiku gak ada revisi"

"Iya. Pacar Min Yoongi itu pintar. Jadi, pasti langsung diterima. Udah, masuk sana!"

Mengangguk. Tapi tidak ada tanda-tanda bergerak.

"Kakak pulang ke mana?"

"Ke apart"

"Ku pikir, mau pulang ke rumah lagi"

"Males, ada Kak Joongi"

"Adik durhaka" cibirnya.

"Kak Joongi juga gitu. Kalo kakak di rumah, dia pasti pergi atau balik apart"

"Kalian saudara. Yang akur kenapa?" Calon psikolog menegur yang justru membuat si pasien terkikik.

"Kita akur"

"Akur apanya? Saling ngehindar gitu"

Yoongi terkekeh lihat wajah cemberut pacarnya. "Jangan pikirin. Masuk sana!"

"Aku masuk. Kakak hati-hati. Jangan ngebut, mentang-mentang sendiri"

"Iya"

"Kabarin kalo udah sampai"

"Iya"

"Gak usah mandi, udah malem"

"Iya"

Rae Na masih di tempat. Seperti masih ada yang di pikirkan.

"Apalagi?" Yoongi akhirnya tanya. Barangkali masih ada pesan lain.

Hanya berdengung sambil menggeleng. Jujur, Rae Na masih berat pisah sama pacar. Tapi, udah malam. Pacarnya juga harus istirahat, besok kerja. Rae Na juga masih banyak PR buat dikerjain, kalo gak capek sama malas.

Akhirnya, Yoongi raih tangan pacar. "Besok ketemu lagi, jangan sedih"

Lalu, turun dari motor. Rae Na jadi sedikit dongak buat tatap pacarnya. Bukannya mau pulang? Kenapa malah turun? Apa mau mampir?

"Ayo! Kakak antar sampai pintu"

Yoongi tarik tangan pacar. Dituntun sampai depan pintu utama. Yang dituntun jalan nunduk, ikuti langkah pacarnya.





~♥~

Sebenarnya, ya. Kalo di dunia nyata mungkin pacaran model mereka udah aneh2. Bayangin udah sering datang ke rumah. Udah berduaan di apart. Mungkin mah kalo dunia nyata mereka udah ngelakuin 18+.

Tp, kalo aku masukin adegan dewasa itu. Takutnya ngerusak feel keuwuan cerita. Kan jd ceritanya dewasa ya. Jd, saya itu kadang ada gejolak pertentangan 😆😆

Jd menurut kalian gimana?

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang