Waktu Berlalu

564 128 91
                                    


♥♥

Waktu memang berlalu secepat itu. Siapa sangka keduanya sudah masuk tahun ke enam masa hubungan.

Ada yang sedikit berubah di antara mereka. Rae Na tak semanja dulu lagi. Jadi, interaksi keduanya sedikit berbeda. Mungkin, mungil Min Yoongi itu sadar kalau sudah dewasa. Mungkin juga, karena pengaruh tinggal sendiri dan orang-orang dikerjaannya.

Sejujurnya, Yoongi tidak suka. Dia lebih suka anak itu bergantung padanya, mengandalkannya seperti dulu. Merengek, meminta, menggemaskan, kekanakan. Yoongi rindu Rae Na-nya yang dulu.

Tapi, dia sadar, usia menuakan mereka. Mau tidak mau Yoongi harus terima. Lagipula, sedikitnya Yoongi juga berubah. Tidak bisa memperhatikan pacar seperti dulu lagi. Bukan apa, hanya saja karena pekerjaan yang menuntutnya.

Meski begitu, rasa sayang keduanya tak berkurang sedikitpun.

"Sudah siap?"

Seperti biasa, Yoongi jemput pacarnya tiap sabtu sore. Ada untungnya, sekalian malam mingguan.

"Sudah"

Rae Na kunci kamar sewanya. Mengikuti Yoongi yang jalan lebih dulu menuju tempat parkir.

Pakai mobil, takut hujan.

Di mobil, Rae Na buka youtube. Dia tonton kembali video-video lama mereka. Sesekali akan terkikik melihat dirinya sendiri.

"Kak! Dulu aku semanja itu, ya? Sekekanakan itu? Ya, ampun! Dasar aku" dilanjutkan lagi dengan tertawa.

Dapat pertanyaan itu, Yoongi justru tidak suka. Pacarnya jadi terasa sangat dewasa.

"Kenapa?"

"Gak apa-apa. Cuma ngerasa aku gak tau malu aja. Kok kakak gak negur, dulu?"

Bahkan, jika harus menegur, Yoongi ingin menegur pacarnya yang sekarang. Bukan yang dulu.

"Ya, emang harus negur gimana? Kakak gak ada masalah, kamu begitu"

"Maaf, ya, kak, kalau dulu aku ngerepotin banget, bikin susah kakak atau sebagainya"

"Kakak gak ngerasa begitu"

Bahkan, sekarang untuk mengacak rambut pacar seperti dulu pun rasanya ragu.

Ini yang Yoongi takutkan sedari dulu, pacarnya jadi dewasa.

"Kak?"

"Hmm?"

"Kalau aku panggil kakak jadi mas, gimana?"

"Huh? Kenapa?"

"Aku ada rekan kerja, dia udah tunangan, terus manggil calonnya mas. Jadi, aku tanya deh ke kakak?"

"Kamu gak ngerasa aneh? Kakak ngerasa aneh kamu panggil begitu"

"Kalau panggil mas itu, rasanya kayak lebih dewasa gitu, loh"

Lagi, alasan dewasa. Yoongi kesal jujur saja.

"Jangan sekarang kakak belum siap"

Diabaikan. Pacarnya kembali sibuk dengan ponselnya.

"Kakak boleh jujur?" Yoongi kembali buka suara.

Menoleh tatap pacar. "Apa?"

"Kakak rindu kamu yang dulu"

Yang diajak bicara hanya diam. Sampai Yoongi kembali melanjutkan. "Kakak rindu masa-masa kita dulu"

Setelah itu, tak ada lagi obrolan. Sampai mereka tiba di rumah.

"Kakak mampir?"

"Tidak. Sudah malam"

"Ya udah. Hati-hati, ya. Salam buat mama"

Yoongi hanya balas senyum sambil tunggu pacarnya keluar dari mobil dan jalan lewati pagar. Kalau dulu, mungkin ada cium, peluk, acak rambut. Atau skinship lain.

"Aku juga rindu kita yang dulu" diam-diam, Rae Na juga menggumamkan hal yang sama saat jalan masuk ke rumah.




Sekarang, bahkan isi konten youtube keduanya lebih banyak tentang sharing, QnA, pembelajaran, dan konten-konten yang lebih bermutu lainnya. Katanya, peningkatan, ingin membagikan konten yang lebih bermanfaat.

"Bunda! Rae pulang!"

Untuk hal ini, Rae Na masih sama. Hanya saja sikapnya saat di rumah yang beda. Tidak banyak sebenarnya. Tapi, ayah bunda bisa rasa.

Putrinya jadi lebih rajin. Sering bantu masak, cuci piring, cuci baju, dan lain-lain. Kalau dulu hanya sesekali, itu pun kalau disuruh dan ada maunya, sekarang jadi setiap ada kesempatan.

Bagus sebenarnya. Hanya saja, anak itu juga jadi tidak banyak bicara. Tidak merengek, dan tidak manja seperti dulu. Ayah yang memang dari dulu memanjakan putrinya, merasa ada yang hilang dan kurang.

"Rae, mau makan, gak?" bunda tanya saat putrinya ke dapur setelah ganti pakaian.

"Gak, bunda. Udah kenyang. Tadi, udah makan sama Kak Gi" jawabnya, sambil buka kulkas ambil minum.

"Ya, sudah. Kalau lelah, cepat istirahat"

"Iya, bunda"



Meski bilang sudah malam, ternyata Yoongi tidak langsung pulang. Dia menyusul kumpul dengan teman-temannya di kafe. Tadi, saat di jalan, Hoseok yang kabari.

Tapi, meski banyak teman di sana. Berujung Yoongi sama Hoseok yang saling curhat di salah satu sudut tempat duduk.

"Aku pengen dia kayak dulu" adu Yoongi ke Hoseok.

"Emang sekarang dia kayak gimana?"

"Dia udah beda. Dia terlalu dewasa buat aku"

"Ya, bagus, kan?"

"Aku gak suka. Aku pengen dia manja lagi kayak dulu. Aku pengen, dia-"

"Jadi, sekarang kamu bosen sama dia, gitu?"

Yoongi hela napas. Usap wajah dengan telapak tangan lebarnya. "Bahkan sekarang aku ragu sekedar peluk dia"

"Sebenarnya, kalian ada masalah apa sampe begitu?"

"Kita gak ada masalah" Yoongi menekankan penuh keyakinan. Karena faktanya gak ada masalah sama sekali. Tapi, entah kenapa makin hari rasanya ada yang kurang.

"Terus, kenapa bisa renggang gitu?"

"Gak renggang, cuma ngerasa ada yang beda"

"Tapi, masih sayang? Masih cinta?"

"Seok, demi segala di dunia ini, sayangku sama dia gak pernah berubah. Cuma-"

"Kirain" Hoseok gumam pelan. Tapi, berhasil Yoongi dengar.

"Apa?" Yoongi memastikan.

"Gak apa"

"Ngomong apa?" Mulai diselimuti emosi.

"Kalau kamu bosen, aku bisa gantiin posisimu"



~♥~

Ups!

Oke gada apa-apa.

Uu senengnya aku udah bisa dua kali up di awal minggu dan bulan ini 😭😭

Kita skip waktu ya...

You know lah tandanya apa...

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang