Reminder

543 124 34
                                    

♥♥

"Bunda!"

Rae Na pergi ke dapur sambil meringis. Jalannya sedikit membungkuk. Tangannya seperti menahan dada kirinya.

"Kenapa, Rae? Sakit lagi?" Bunda yang duduk di ruang makan sambil pilah-pilah sayur langsung paham gelagat anaknya.

Putrinya justru berjongkok di lantai, masih sambil tahan dada kirinya.

"Belum makan siang, kan?"

"Bunda gak ajak"

"Bukan gak ajak. Kamu tidur pulas. Jadi gak bunda bangunin. Kebiasaan sih, kamu kalo di rumah cuma habisin waktu buat tidur"

Sekarang sudah bangkit. Lalu, duduk di seberang bunda. "Capek tahu, bun. Di sana sering kurang tidur"

"Ya, udah. Sekarang makan. Jangan telat makan kalo bikin sakit"

Jadi, akhir-akhir ini Rae Na tiba-tiba merasa dadanya nyeri. Mungkin karena kurang memperhatikan pola makan jadi seperti itu. Rae Na juga tidak periksa. Karena, nyeri itu biasanya langsung hilang. Tapi, sekalinya nyeri kadang bikin kaget.

Setelah ambil makanan, Rae Na duduk lagi di tempat semula. Lanjutkan celotehannya dengan bunda.

"Bun, Kak Gi besok gak bisa antar. Ayah bisa gak, ya?"

"Ya, gak tahu. Tanya sendiri sama ayah. Emang kenapa gak bisa?"

"Tadi, Kak Gi kasih kabar kalo besok ada rapat pagi-pagi. Diberi tahunya mendadak tadi katanya"

"Terus?"

"Jadi, sekarang Kak Gi ajak jalan"

Bunda berdecak. "Ya, udah. Cepet abisin makannya. Mau pergi jam berapa?"

"Sejemputnya Kak Gi"

"Pulangnya jangan malem-malem. Besok bangun pagi"









Pukul empat sore, pasangan papa pergi. Belum ada tujuan kemana. Mungkin, ke sekitar pusat perbelanjaan atau ke taman kota bisa jadi pilihan.

Yoongi parkirkan motornya. Rae Na langsung turun, diikuti Yoongi. Keduanya jalan santai keliling taman.

"Tahun depan kakak daftar wamil" celetuk Yoongi memulai obrolan.

"Kok cepet? Udah waktunya, ya?"

"Kakak makin tua kalau kamu lupa" terkekeh. Tapi, tidak berani usak rambut kesayangannya.

Oh, ya. Rambut pacar ternyata sudah panjang, sudah sepunggung. Pernah Yoongi tanya, apa gak mau potong rambut. Katanya, gak mau. Mau coba rambut panjang. Sekarang sudah berhasil panjang. Tapi, Yoongi rindu rambut pacar yang dulu. Pendek tapi, terkesan menggemaskan di mata Yoongi.

"Aku juga, dong?"

"Memang"

Sambil terus jalan. Yoongi beranikan raih tangan pacar buat digenggam. Untung tidak ditolak. "Satu persatu, planning kita akan sampai tujuan"

Rae Na tatap pacar yang fokuskan pandang ke depan. Ada rasa sedih, gelisah? Entahlah, yang jelas perasaan hatinya tidak nyaman.

"Plan pertama, lulus. Kita sudah lulus. Ke dua, dapat kerja masing-masing, sudah. Ketiga, kakak ambil wamil usia 29. Jadi, kita akan segera lewati plan ke tiga" jeda, Yoongi toleh pacarnya. Reflek, langkah keduanya berhenti. Berujung saling tatap begitu lembut.

Tapi, si mungil malah matanya memerah ditatap begitu. Matanya juga bergetar. Yoongi tersenyum kecil. Ternyata, pacarnya masih cengeng seperti dulu.

"Siap buat plan ke tiga?" Lanjut Yoongi, akhirnya.

"Gak usah bicarain wamil kenapa, sih?!" Sedikit memekik. Pacarnya Min Yoongi selalu sensitif kalau bicara wamil.

Yoongi justru terkekeh. Lalu, satu tangannya yang bebas usak rambut pacar, reflek. Dia hanya tidak kuat menahan gemas. "Sudah waktunya, mau bagaimana lagi? Kakak cuma ingatkan planning-planning kita 3tahun lalu"

Lanjut jalan. Sambil nikmati suasana senja. Dalam hati, Rae Na ingin bergelayut manja di lengan kakaknya. Tapi, satu sisi otaknya mencegah untuk melakukannya.

"Kamu ingat?" Yoongi kembali buka suara. "Saat bahas planning dulu, kamu bilang, gak boleh ada yang berubah"

Si mungil gigit bibir bawah sambil nunduk. Sepertinya, dia tahu tujuan bahasan kakaknya.

"Kak?" Akhirnya, dia sela sambil tatap wajah pacar.

Yoongi sama menoleh. "Apa? Mau susu kotak? Eskrim? Mau apa?"

Menggeleng. "Tidak. Cuma mau bilang"

Keduanya kembali saling tatap. Meski dengan tatapan berbeda. Yoongi yang menatap ingin tahu, Rae Na yang ingin menyampaikan sesuatu.

"Aku sayang kakak. Banyak-banyak, tidak berkurang, tidak berubah" diakhiri senyum lembut yang buat Yoongi rindu masa-masa pacar mungilnya masih manja.

Tidak kuasa, Yoongi langsung rengkuh bahu pacar ke dekapan. "Kakak rindu kamu yang seperti ini. Jadi kamu yang dulu lagi, hmm?"

Tidak menjawab. Kalau harus menjadi Jang Rae Na yang dulu lagi, sepertinya tidak bisa. Ada banyak alasan yang membuatnya harus bertahan. Meski rasanya sulit. Rae Na juga rindu masa-masa itu.

Rae Na melepaskan diri. "Kak, ayo ke sana!"

Tunjuk salah satu sudut di area taman.

Sambil jalan, Rae Na pijat pelan dadanya. Nyeri tadi ternyata masih tersisa.

"Kenapa?" Yoongi yang sadar langsung tanya.

"Gak apa-apa. Cuma nyeri seperti biasanya"

"Telat makan?"

"Tadi ketiduran. Jadi, baru makan sebelum siap-siap pergi tadi"

"Jangan kebiasaan"

Tiba di tempat tujuan, atensi Rae Na justru jatuh pada dua orang yang ada di seberang sana. Salah satunya mereka kenal.

"Kak!" memanggil antusias. "Itu Kak Hoseok, kan?"

Yoongi ikuti arah tatap pacar. Benar, ada Hoseok jalan dengan satu perempuan. Masuk ke salah satu kedai. Yoongi justru terkekeh melihatnya.

"Kok kakak ketawa? Kak Seokie sama siapa?"

"Sialan!" Begitu umpatan kecil Yoongi.

Jadi, waktu Hoseok bilang kalau Yoongi bosen sama pacarnya terus mau diganti posisinya, itu cuma bercanda.

Karena, sebenarnya, sahabat Min Yoongi itu sudah ada gebetan. Ah, lebih tepatnya teman dekat perempuan. Hoseok sendiri yang ceritakan.

Doakan saja cepat jadian.

"Kak!" Sedikit membentak. Karena tidak dapat jawaban.

"Dah, biar aja. Atau mau nyusul? Sambil cari makan?"

"Aku ikut aja"

Pada akhirnya, mereka hanya lewat depan kedai dan pantau dari jauh. Lalu, berlalu pergi sendiri. Tidak mau mengganggu pendekatan keduanya yang sedang dimabuk asmara. 😂😂😂🤭🤭

~♥~

Ciee,,, bang hobi gak jombs lagi.

Kira-kira, kalau misal diceritakan, yg jd ciwinya mau original cast apa idol cast?

Ayo doakan aku biar bisa cepet buat book baru. 😭😭

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang