Kangen

1.4K 177 48
                                    






♥♥


Kangennya PAPA itu, bukan saat tidak ada kabar atau tidak bisa bertemu. Kangennya PAPA itu, saat salah satu di antara mereka bersama. Tapi, sibuk dengan tugasnya.

Seperti tiga hari ini misalnya. Rae Na total jengah. Rindunya menggebu-gebu. Pacarnya selalu ada di samping. Tapi, pikirannya berpaling.

Iya, pacarnya sibuk sama projek ulang tahun kampus. Layar laptop menyala. Entah apa yang dikerjakannya, Rae Na tidak mengerti. Total serasa dapat kacang gratis.

"Kakak, kapan selesai?"

"Masih lama"

"Aku pulang, ya?"

Iya, mereka di kafe. Cuma berdua. Tapi, Rae Na diabaikan begitu saja. Tiga hari tidak ada kata mesra. Rae Na cuma jadi obat nyamuk pacarnya yang pacaran sama laptop.

"Berani pulang sendiri?"

"Berani"

"Ya, sudah. Hati-hati. Nanti kabari kakak. Atau kakak yang kabari kamu"

Bicaranya, sih panjang begitu. Tapi, matanya cuma tertuju sama pacar baru. Rae Na total kesal kalau begini.

Tidak ada cium, tidak ada cuddling, tidak ada canda. Mau buat vlog jadi malas.

Terus nanti beneran dihubungi. Tapi, bahasnya juga pacar baru lagi. Rae Na rasanya marah. Marah karena rindu dan marah tidak dapat perhatian.

"Kerjaan kakak belum selesai. Abis ini masih mau dilanjut lagi"

Ya, begitu. Bahas itu lagi. Rae Na sampai mau gumoh saking bosannya.


Pukul enam, Rae Na selesai mandi. Keringkan rambut dengan handuk kecil. Tiba-tiba ponselnya bunyi. Dilihat, panggilan dari pacarnya.

"Kakak baru pulang. Tapi, pekerjaan belum selesai. Tadi ketemu Hoseok sama Jungkook. Tapi, tetep belum selesai. Mungkin nanti bakal lembur bertiga di rumah"

"Oh! Kalau gitu, istirahat, kak. Ku tutup, ya?"

Rae Na matikan panggilan sepihak. Benar-benar kesal. Pokoknya, besok mau marah. Mau maki-maki pokoknya.











Iya, rencanya mau marah. Mau maki-maki. Tapi, kalau gini ya harus pikir lagi.

Ada coklat, susu kotak, eskrim, sereal, makanan kesukaan.

Ah, Rae Na suka semua makanan.

Katanya, bayaran sudah menahan rindu.

"Maaf, sudah membuatmu rindu. Merasa sendiri dan diabaikan. Ini bayarannya. Tugas kakak selesai tadi malam sama Hoseok dan Jungkook"

"Tidak dimaaf!"

"Kenapa?"

Lipat tangan di dada. Pasang raut kesal yang buat gemas. "Aku marah!"

"Jahatnya"

"Rencananya, aku mau marah. Mau maki-maki!"

"Ya, sudah. Realisasikan rencananya"

"Tapi, jangan diambil lagi jajannya"

Mau marah kok repot. Pakai wanti-wanti segala.

"Oke. Kakak dengarkan"

Sudah diberi kesempatan. Sudah siap sedia mau dengar omelan pacar. Sudah lama tidak dengar.

"Kok diam? Ayo marah, maki-maki"

Gigit bibir bawah, bersiap-siap. Yoongi juga siap pasang telinga buat dengar lengkingan pacarnya. Sampai tubuhnya hampir kejengkang ke belakang gara-gara gak sadar dapat pelukan tiba-tiba.


"Aaaaa!!!! Nggak bisa maraaah!"

Yoongi terkekeh lihat sikap pacarnya. Rengekannya itu, loh. Yoongi tidak tahan, lucu sekali. Jangan lupakan kaki yang dihentakkan seperti bocah.

"Padahal, marah itu mudah"

"Kalau sama kakak jadi sulit. Kesel, ih! Sebel!"

"Jadi, gak jadi marah?"

Menggeleng di pelukan.

"Berarti kangennya sudah sembuh, kan?"

Mengangguk.

"Terus mau apa?"



"Mau makan, sekalian buat vlog"










~♥~

Biarkan mereka mukbang dulu, ya?

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang