Kontranya Bunda

916 142 75
                                    




♥♥



"Minta air putih satu gelas" kata Yoongi.

Mbaknya yang berdiri di meja kasir justru diam tatap Yoongi.

"O-oh, baik" mbaknya gugup. Padahal, Yoongi bukan artis. Dia cuma orang biasa. Bahkan, kerja parttime dan punya hutang. Apa sememesona itu calon suami Jang Rae Na ini?

"Ini"

Diterima. Lalu, mengucap terima kasih dan kembali pada pacarnya yang masih batuk-batuk dengan mata merah.

Yoongi datang. Rae Na langsung usal wajahnya di dada.

"Minum dulu"

Uhuk

"Lehernya sakit" keluhnya. Kemudian, langsung minum air putih yang Yoongi bawa.

Yoongi usap lagi mata dan wajah pacarnya. "Makanya. Siapa tadi yang minta minum cola?"

"Kan, pengen"

"Ya, minum lagi kalo mau batuk terus begini"

"Bukan gitu juga"

"Udah, lanjutin makan. Minumnya air putih aja. Kakak yang minum colanya"

Lanjut makan. Sekarang, makan sendiri-sendiri. Tapi tetap, Yoongi akan pantau pacarnya biar gak ceroboh lagi.

Selesai, mereka segera ke kasir buat bayar. Rae Na dekap erat bonekanya.

"Emm,,, boleh minta foto?" Kata kasir lainnya.

Rae Na lirik pacarnya. Buat apa minta foto? Memang mereka artis?

"YoonRae, kan? PAPA?"

"O-oh, tahu?" Rae Na tanya dengan polos.

Mbak kasirnya senyum. Lalu, ambil ponselnya dan ambil foto dengan mereka. Rae Na sampai harus sampingkan bonekanya.

"Terima kasih. Kalian lebih manis daripada di video"

Rae Na justru senyum canggung. Padahal, mbaknya bahagia sekali. Lalu, Yoongi tarik tangannya buat pergi dari sana.

"Hihihi,,, mereka kenal kita, kak?" Bangga Rae Na.

"Seneng, hmm?"

"Seneng, lah. Kan, kalau subcriber tambah, adsense Youtube juga tambah"

"Dasar materialistis"

"Iih, jahat begitu ngatainnya"

Ambil boneka di dekapan pacar. Niatnya, mau bawain. Tapi, justru kena amuk.

"Iih! Jangan gitu bawanya!"

Gimana gak ngamuk kalau Yoongi bawa bonekanya dijinjing samping seperti bawa tas belanjaan.

"Kenapa? Yang penting gak jatuh"

"Mana boleh! Kasian, tahu!" Tarik-tarik bonekanya, mau dibawa sendiri saja. "Mana! Aku yang bawa sendiri saja"

Yoongi berikan. Rae Na langsung usap-usap kepala bonekanya. "Utututu,,, kasian banget kesayangannya Jang Rae Na"

"Siapa?"

"Apa?"

"Kesayangannya Jang Rae Na"

"Clown"

"Siapa Clown?"

"Ini yang ku peluk. Kesayangan Jang Rae Na"

Jadi, Rae Na sudah namai bonekanya itu. Namanya Clown.

(Clown salah eja bisa jadi kelon itu. Tau kelon tidak? Kelon itu bisa diartiin cuddling, pelukan)

"Yang beliin siapa, yang disayang siapa" Yoongi menyindir ceritanya.

Banyak berceloteh tidak jelas. Baru sadar, mereka sudah di parkiran.

"Terus bawanya gimana?"

Yoongi baru mau buka mulut, Rae Na sudah menyela duluan. "Ah, gini aja. Kakak pulang sendiri, aku pulang naik taksi sama Clown"

Seketika, Yoongi tatap tajam pacarnya. "Naik! Taruh tengah bonekanya. Cepat! Kakak mau kerja abis ini"

"Iya, iih! Nyebelin!"





~




Rae Na turun dan dekap bonekanya. Tatap pacarnya yang tetap duduk di motor.

"Kakak gak mampir?"

Yoongi senyum, elus telinga pacarnya yang terhalang rambut. "Gak. Kakak harus masuk kerja"

"Libur saja" rayunya.

"Kalau libur, uang kakak habis, doong. Baru juga kamu palak buat beli anak beruang begitu"

"Kan, kakak yang beliin. Tadi mau bayar sendiri gak boleh. Lagian bukan anak beruang, tau?! Clown. Clown, namanya itu"

"Udah, masuk sana! Tapi, nunduk dulu bentar"

Kecupan mendarat di hidungnya. Membuatnya senyum. Yoongi jalankan motornya. Rae Na lambaikan tangan.









"Bunda, Rae Na pulang"

Bunda yang lagi lap meja terkejut lihat anaknya bawa boneka besar. "Rae?"

Rae Na duduk di sofa. Bunda langsung dekati. "Rae, dapat dari mana?"

"Kak Gi beliin"

Bunda tahu, boneka sebesar itu gak murah. Bunda langsung lihat bandrol harganya. Hampir mendekati 500ribu won. Bunda langsung hela napas.

"Rae Na, anak bunda. Kasian Kak Gi uangnya habis. Kenapa gak beli sendiri"

"Tadi Rae mau bayar sendiri. Padahal udah sembunyi-sembunyi biar Kak Gi gak tau. Tapi, ketahuan, terus Kak Gi langsung bayarin. Kak Gi gak mau ditolak. Katanya, kalau pergi sama Kak Gi, semua Kak Gi yang harus bayar" jelasin sambil menunduk. Takut bundanya marah.

"Lain kali, ditolak, ya, Rae. Jangan semua Kak Gi. Kalian kan masih pacaran. Gak tau ke depannya gimana. Kalau terjadi hal buruk gimana? Kamu jadi hutang banyak sama Kak Gi. Kasian Kak Gi juga"

"Iya, bunda!"






~♥~

Denger kata bunda. 😂😂

Yg ini ku up sekarang. Yg ifily nanti sore aja yah. 😁

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang