Curhat Yoongi

1.1K 141 116
                                    

Menyesuaikan judul, jadi di sini akan pake Lo-Gue.



♥♥



Duduk bersila kaki di karpet bulu. Satu pahanya digunakan pacar sebagai bantal. Terlihat nyaman sekali, sampai Yoongi tidak berani bangunkan walaupun satu kakinya sudah kebas. Dia justru usap halus rambut pacar, membuat tidurnya semakin nyenyak. Sementara, satu tangan lain sibuk dengan laptop di depannya.

Ah, iya. Jadi, quality time hari ini Yoongi diminta pacar buat editkan video yang mau dibagikan di youtube mereka. Soalnya, si pacar mau tidur, ngantuk katanya. Kemarin kelas sampai malam. Jadi, Rae Na tidak bisa edit. Dia langsung tidur saking lelahnya.

Pikir Rae Na, dia mau tidur sampe siang selagi hari minggu. Ternyata, Yoongi justru sudah jemput pukul 10pagi. Lalu, dibawa ke apartemen. Alhasil, satu jam di apartemen, Rae Na sudah tidur. Memilih serahkan pekerjaannya pada si pacar.

Sedikit lenguhan atau gumaman tidak jelas, membuat Yoongi sesekali lihat pacarnya. Elus lagi sampai nyenyak kembali.

Oh, ya. Tidur Rae Na itu miring ke kiri, ya? Jadi, pipinya dijadikan alas.

Perhatian Yoongi teralih saat dengar bel unitnya berbunyi. Ah, iya. Katanya Hoseok mau datang.

Yoongi raih bantal terdekat yang bisa dijangkau. Pelan-pelan, pindahkan kepala pacar ke bantal itu. Lalu, buka pintu dan ajak si teman masuk. Yoongi kembali pada posisi. Naikkan lagi kepalanya ke paha. Elus lagi rambut dan pipinya. Menunduk, kecup pelipisnya.

Sementara, Hoseok duduk nyaman di sofa.

"Udah lama tidurnya?"

"Em,,, 40menit lalu, mungkin"

Hoseok senyum lihat pacar temannya yang tidur nyenyak sekali.

"Selama ini, gak pernah gitu tergoda buat ngelakuin sesuatu?"

"Sebagai laki-laki normal pasti, lah. Setiap kali harus nahan diri"

"Udah berapa lama kalian?"

"Dua tahun lebih"

"Gak pernah gitu sekali aja ngelakuin?" Hoseok masih gak percaya.

"Gue pernah cerita, kan. Pernah pengen, gegara dengerin teman sekelas malah berujung diputusin"

Yoongi nunduk sambil senyum. Perhatikan wajah pacarnya yang tidur pulas. Tangannya tak henti elus pipinya. "Dia terlalu polos buat gue rusak"

"Dia pasti gak polos-polos amat"

"Iya. Dia tau tentang hal semacam itu. Dia juga udah dewasa secara umur. Bullshit kalo anak di atas 20 gak tau begituan. Tapi, dia masih bersih. Dia pasti belum siap kalo ngelakuin hal begituan. Karena sekalipun dia tau, belum tentu tau harus ngelakuinnya. Lagian, gue gak mau ngerusak kepercayaan orangtuanya. Bisa-bisa, gue dipisahin saat itu juga"

Yoongi siap ngomong panjang lebar kalau itu tentang pacarnya.

Ponsel Hoseok bunyi. Dia langsung balas pesan yang masuk. Sementara, Yoongi asik usap lengan pacar buat jadi pengantar tidur nyenyaknya. Karena, dia tampak melenguh gak jelas.

"Jungkook sama Taehyung mau nyusul ke sini katanya"

"Oh, ya udah. Sekalian pesan makanan, Seok!"

"Apa?"

"Apa aja, terserah!"

"Oke! Lo yang bayar"

"Iya!"

"Gak, canda. Gue yang bayar!"

Hoseok lakukan pesanan. Sambil nunggu makanan, juga kedua temannya, mereka kembali ngobrol.

"Gue pengen beli apartemen baru" celetuk Yoongi.

"Hah? Buat apa?"

"Antisipasi kalo kalian datang. Jadi, pengen beli yang lebih luas. Minimal, ada dua kamar"

"Emang yang ini udah lunas?"

"Belum. Gue ambil jangka 2tahun. Kira-kira masih setaun lagi. Belum lagi, masih kudu balikin duit papa yang udah gue pinjem"

"Serius mau balikin? Emang papa lu minta? Sama anak sendiri masa-"

"Ini inisiatif gue, Seok! Gue dulu bilang, kalo udah punya kerjaan tetap bakal balikin uangnya"

"Jadi?"

"Jadi, gue harus banyak-banyak nabung. Kalo gak bisa waktu dekat, minimal pas nikah gue udah punya itu apartemen baru. Biar bisa gue jadiin hadiah pernikahan buat dia" menunduk usakkan hidung di kepalanya.

Eung!

Sedikit merasa terganggu, Rae Na melenguh kesal. Membuat Yoongi harus menenangkan kembali.

"Ssstt! Tidur lagi"


"Budget berapa?"


"Paling gak yang 800an, lah. Kalo yang 1m lebih terlalu berat"

Bel berbunyi, Yoongi hentikan ucapannya. "Bukain, Seok!"

Hoseok beranjak. Ambil pesanan yang diantar kurir. Ada dua kantong beserta minumannya. Bawa masuk dan langsung dibuka. Oh, ternyata pizza sama ayam goreng. Minumnya ada cola sama biir.

Sambil makan, Hoseok kembali buka pembicaraan. "Kenapa harus mahal begitu?"

"Karena gue sayang sama dia. Selama ini, dia gak pernah minta aneh-aneh. Karpet ini, bantal-bantal ini, bahkan dua boneka itu, semuanya dia yang beli. Dia gak mau kalo apa-apa gue bayarin. Sejauh ini, paling cuma makanan atau minuman yang gue bayarin. Jarang banget gue bayarin dia barang-barang lain. Pernah waktu itu beli boneka, dia pake ngumpet-ngumpet"

"Oh, boneka yang dipost di IG?"

"Iya. Dia pake ngumpet-ngumpet, takut ketahuan mau bayar sendiri. Untungnya gue liat. Jadi, gue langsung bayarin"

"Buat gue aja, lah si mungil. Lo cari yang lain. Gue jadi gemes banget"

"Enak aja!"

Sedikit teriakan Yoongi, ternyata berhasil ganggu si mungil. Anak itu melenguh sambil pelan-pelan buka mata. Terus sambil kedip-kedip tatap kakaknya.

"Apa?" Tanya Yoongi halus.

Menggeleng lemah, karena memang masih setengah sadar. Lalu, noleh ke samping. Ada orang duduk di sofa.

Tajamkan penglihatan. Kemudian, ambil duduk di sana.

"Oh, ada Kak Seokie" ucapnya sedikit terkejut. Lalu, tatap kakaknya. "Udah lama?"

"Udah. Kenapa?"

"Berarti, lihat aku tidur?"

"Lihat, dong, mungil. Pules banget tidurnya" Sahut Hoseok.

Auto usal wajah di lengan Yoongi. "Maluu~"

"Biasanya juga gitu. Di kafe waktu itu juga tidur di depan orang banyak, kan?"

"Iiish! Nyebelin!" Rae Na beranjak menuju arah dapur.

Oh, belum lihat makanan di meja kayaknya.

Buka kulkas, ternyata tinggal satu susu kotaknya. Otomatis teriak pada kakaknya.

"Kakak! Susu kotakku habis!"








~♥~

Sedang dalam fase kemalasan yang haqiqi...

Ifily secepatnya nyusul.

Lavyu

Ryeozka

Your Boyfriend, His Girlfriend / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang