part 38

37 4 0
                                    


Happy reading 💕

Pukul 7.00 Tokyo
Hari ini Devin dan Alika akan kembali ke Indonesia setelah satu bulan lamanya pergi honeymoon ke Jepang.

"Udah selesai semua?" tanya Devin yang mulai mengecek koper satu persatu.

"Udah kayaknya," balas Alika sibuk memakai sepatu.

"Nggak ada yang ketinggalan kan?" tanya Devin lagi sibuk mengecek.

"Nggak sayang," balas Alika yang terpaksa bersabar.

"Alhamdulilah, bentar ya Devin panggil bodyguard dulu," ujar Devin berjalan keluar untuk memanggil bodyguard.

Setelah semua barang dibawak oleh bodyguard Devin dan Alika bersiap-siap menuju Airport Tokyo Narita. Alika yang memakai setelan Jeans dengan kaos santai tak lupa jaket kulit berwarna senada itu digandeng oleh Devin berjalan melewati ballroom hotel.

Mobil yang akan membawa mereka ke Airport sudah menunggu, Alika yang melihat Devin pun sedikit ragu untuk pulang.

"Yakin mau pulang?" tanya Alika dengan nada khawatir.

"Kenapa tidak, rumah kita di Indonesia bukan Jepang Sayang," jelas Devin menggenggam tangan Alika seolah tak ingin kehilangan.

"Ayok," ajak Devin lagi membukakan pintu mobil untuk Alika. Alika pun menyunggingkan bibirnya, tersipu dengan hal-hal manis yang Devin berikan.

Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, Devin hanya menggenggam tangan Alika seperti takut kehilangan. Tapi Ia tidak ada membicarakan apapun, larut dalam pikirannya yang ntah apa isinya. Alika pun tidak tau, Alika hanya dapat menatap Devin dari samping sementara Devin yang pandangannya fokus pada luar. Detik berikutnya Alika menyandarkan pundaknya pada Devin lalu berkata.

"Are you okay dear?" tanya Alika mengelus lengan Devin.

"Okay baby," balas Devin tersenyum, yang sebenarnya Alika dapat melihat jika itu senyum terpaksa.

Suasana kembali hening sampai pukul tiga puluh menit perjalanan dari hotel menuju Airport. Perlakuan Devin tidak jauh berbeda dengan ia tadi, Devin membukakan pintu untuk Alika dan setelah turun ia pun memeluk Alika. Alika tidak mengerti ada apa dan kenapa Devin.

"Devin kenapa?"

"Tidak, Devin hanya takut kehilangan Alika lagi."

"Devin Alika akan selalu sama Devin kok," ucap Alika memegang lengannya dengan sangat lembut, menyalurkan keyakinan.

"Percayalah Alika dalam kondisi apapun Devin tidak akan pergi dari Alika," ujar Devin yang semakin membuat Alika bingung.

"Hmm iya Devin, Alika juga nggak akan pergi dari Devin apapun yang terjadi dan pikiran Alika akan selalu tertuju pada Devin."

*****

Mereka sudah hampir di tengah perjalanan dalam pesawat, setelah pembicaraan tadi mereka tidak ada yang membuka suara lagi. Begitupun dengan Alika yang biasanya rewel jadi mendadak diam pula. Untuk menghalau rasa khawatir Alika akhirnya Devin pun yang membuka suara kembali.

"Alika mau sesuatu?" tanya Devin memulai pembicaraan tapi Alika tidak nafsu.

"Tidak Devin," jawab Alika menggeleng.

Kiss from husband (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang