Happy reading 💕
Pukul 6:30 waktu setempat, Alika menggeliat berusaha menyadarkan tubuhnya. Baru sedikit membuka matanya Alika merasa ada yang aneh ditangannya. Seperti tidak bisa digerakkan.
"Devin...," ucap Alika mengernyitkan matanya, seolah merasa bingung. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kemudian mengangkat tangan Alika lalu menciumnya.
Alika hanya diam menggigit bibir bawahnya, tidak tahu harus merespon bagaimana. Sepertinya dia masih berada dialam bawah sadar. Tapi terlalu nyata hal ini. Melihat Alika yang tidak ada respon, Devin pun menarik pinggang Alika sehingga menubruk dada bidangnya.
"Morning kiss nya dong,"ujar Devin menunjuk bibirnya.
"Hah? ... Nggak ahh nanti mama, Bunda sama Bila liat," tolak Alika dengan cepat. Tidak mungkin di rumah sakit begini kan.
"Semuanya udah pulang sayang," balas Devin mengelus punggung Alika.
"Kok bisa sih, pasti kamu suruh pulang ya," ucap Alika, "ini lagi kenapa tangan kamu tuh, kok kamu jadi mesum ya sekarang."
Alika jadi merinding sendiri dibuat Devin, jangan-jangan ini bukan suaminya lagi. Mungkin ini jelmaan, apa iya, otak Alika berpikir keras.
"Karena Aku merindukanmu," bisik Devin tepat ditelinga Alika, tak lama itu juga Devin mencium bibir chery Alika, spontan Alika berusaha menyambutnya. (Skip oke bayangin sendiri).
"Devin nanti Lika jatuh tau," ketus Alika yang kini berada di pangkuan Devin.
"Nggak kok." Devin menatap mata Alika dengan sungguh-sungguh. Beberapa lama mareka bertatapan hingga Alika memutus kontak.
"Devin janji setelah Devin sembuh, kita akan pergi ke Jepang." Kalimat Devin barusan mengundang binar di kedua netra Alika.
"Beneran ya? Tapi mau ngapain kita ke Jepang?" tanya Alika bak orang bodoh.
"Ngapain ya," pikir Devin pura-pura, "ya honeymoon dong sayang," lanjutnya lalu menggelitik Alika.
"Aaa ... Aaa Devin udah, geli ... geli."
*****
"Halo ma," ucap Alika pada mamanya di seberang telepon.
"Gimana Devin? Sudah lumayan baikkan?" tanya wanita parubaya itu berjalan-jalan dipinggir kolam.
"Alhamdulillah sudah ma, kemungkinan besok sudah boleh pulang ma."
"Syukurlah, maaf ya mama kemungkinan besok nggak bisa jemput soalnya papa kamu mau keluar kota."
"Iya nggak papa ma, mama sama papa sehat-sehat terus ya."
"Okey sayang, kamu juga jaga diri disana ya, jadi istri yang menjaga kehormatan suaminya ya."
Tak lama itu sambungan pun terputus. Iya seharusnya Alika dapat mengatur semuanya kemarin, seharusnya Alika tidak perlu lagi menemui Arell apapun keinginannya. Dalam hidup ini kalian harus membedakan mana yang benar-benar ingin kalian pertahankan dan mana yang ingin kalian lupakan.
Masa lalu hanya akan menjadi masa lalu, pikirkan masa sekarang untuk melangkah ke masa depan.
Di dalam kehidupan rumah tangga pun memang banyak sekali rintangan dan ujian, baik dari dalam maupun dari luar. Kehidupan rumah tangga tidak semudah yang kita bayangkan. Tidak seenak yang kita impikan, tidak semulus jalanan aspal yang akan kita lewati.
Apalagi usia pernikahan terbilang masih baru-baru dan usia pun masih muda. Pemikiran pun masih diambangi oleh emosi yang belum stabil.
Sangat sulit menyatukan sifat dari kedua orang, berbeda pendapat pun akan menguji setiap pasangan.
"Aku nggak mau pulang kerumah kita dulu, Aku mau nginep dirumah bunda," ucap Alika bersikeras.
"Kita harus pulang kerumah Lika, barang-barang kita semuanya disana," balas Devin sejak tadi membujuk Alika.
"Nggak mau, kalau Aku bilang nggak mau ya nggak mau," ketus Alika dengan nada judes.
"Yaudah kalau kamu nggak mau, Aku aja pulang kesana."
"Jangan dong, masa Aku sendiri yang kerumah Bunda."
"Yaudah pulang."
"Nggak mau."
"Kamu sebagai istri nurut kenapa."
"Kamu sebagai suami seharusnya ngertiin istri."
"Aku selalu ngertiin kamu."
"Nggak. Kamu bohong."
"Terserah kamu."
"Huh nggak seru main terserah."
"Terus kamu maunya apa?"
"Pulang kerumah Bunda hehe."
"Yaudah Aku ngalah (sabar-sabar, untuk istri kesayangan kalau nggak udah Aku tinggalin kamu, batin Devin).
"Yee menang, yok pulang," tarik Alika pada tangan Devin sambil keluar dari rumah sakit.
Yah perbedaan pendapat akan terus ada di rumah tangga, namun bagaimana kalian menyikapi hal tersebutlah yang paling penting. Mengalah dari pasangan bukan berarti kalian pengecut, melainkan ini menjaga keharmonisan dan ketulusan kalian.
Ujian dari sebuah pernikahan itulah yang menjadi penikmat diantara kasih sayang pada kekasih halal.
Thankyou so much all
I love you more
I love my selfSilahkan tinggalkan jejak seperti vote, koment, and share.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss from husband (Completed √)
RomanceLebih dari siapapun yang tau aku mencintaimu hingga ke titik hatimu. Kalian tau sakit itu ketika dia pergi dan berlaku dingin.~Alika Venisya Salsabilah Aku akan terus mencintaimu hingga kamu dapat mencintaiku ~devin gara verdista ~ Cover by : Dewi...