Happy reading 💕
Mereka sedang berada di sebuah restoran ternama untuk makan malam sesuai janji devin tadi.
Sebenarnya Alika tidak ingin makan disini karena menurutnya restoran ini terlalu mewah. Tapi siapa yang dapat membantah devin bukan begitu.
Dengan balutan short dress berwarna navy, make up yang tipis alika tampak sangat cantik sedangkan devin memakai kemeja berwarna hitam menambah penampilannya yang selalu menawan. Fiks pasutri idaman hahaha.
Lantunan nada mengiringi dinner mereka, mereka mengambil tempat duduk tepat disudut ruangan yang sangat nyaman.
Setelah selesai makan mereka langsung menuju pulang. Tak ada yang membuka suara, Alika masih mengatur nafasnya sepanjang restoran tadi menatap dia dengan Devin dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ka boleh jujur nggak?," tanya devin masih fokus menyetir
"Apa," Jawab alika mulai ragu
"Kenapa lo dari tadi diam aja?, kayak gugup plus cemas hehe." Devin terkekeh melirik alika sekilas
Uhh ya tuhan kirain gue mau nanya apa~ batin alika"Ehh nggak kok gue cuman belum terbiasa aja jalan sama lo."
" Hmm nggak usah boong, lo grogi kan padahal lo cantik banget ka," puji devin, seketika wajah alika merona.
"Makasih devinnn, tapi gue udah tau kalo gue emang cantik," balas alika sambil melihat devin, dia menghindari pipinya yang semakin merona nantinya.
"Tapi kenapa muka lo merah kayak kepiting rebus," ucap devin lagi.
"Vin kenapa gue pengen es krim ya." Alika mengalihkan pembicaraan dia tersenyum menggigit bibir bawahnya
"Ihhh nggak boleh udah malam ini, nanti sakit perut"
"Devin mah gitu." bibirnya dia kerucutkan menatap devin dengan pupy eyes.
"Besok aja ya," ucap Devin mengacak puncak kepala alika.
"Iya dehh."
~~~~
"Ngantuk ngantuk ngantuk ngantuk " Alika berjalan sempoyongan memasuki rumah.
"Arghhhhh" hampir saja alika tersungkur namun sudah ditangkap oleh devin.
Devin membawa alika menuju kamar ala bridal style. Lampu tidak ada yang dihidupkannya sehingga tampak seperti melewati lorong rumah hantu.
Alika semakin mengeratkan tangannya dileher devin karena begitu takut. Terdengar devin terkekeh melihat alika seperti itu.
Manaiki tangga alika sudah terlelap dengan nyamannya.
Kadang sesederhana ini saja mampu menghilangkan jarak mereka.
Devin membaringkan alika di ranjang namun alika tak melepaskan tangannya dari leher devin sehingga terpaksalah devin ikut berbaring pula. Devin menatap alika yang begitu damai perlahan devin menarik selimut dan melingkarkan tangannya di pinggang alika. Lama dia mencium alika dan yang diciumpun tak sadar.
"Vin makasih untuk hari ini," gumam alika masih dengan mata tertutup.
"Iya sama - sama," masih saja Devin menjawab ucapan alika.
" Vin aku mau.........."
*****
( Cocok nggak kalo cashnya itu? )
Hayoo tebak alika mau apa?
Hahaha 😂😂😂😄Masihhhh mau tau kelanjutannya?
Tapi tunggu aku mau mengucapkan sebanyak - banyaknya terimakasih untuk kalian semua yang baik banget mau baca cerita ini
I love you my self and
I love you all 💕💕💕💕😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss from husband (Completed √)
RomanceLebih dari siapapun yang tau aku mencintaimu hingga ke titik hatimu. Kalian tau sakit itu ketika dia pergi dan berlaku dingin.~Alika Venisya Salsabilah Aku akan terus mencintaimu hingga kamu dapat mencintaiku ~devin gara verdista ~ Cover by : Dewi...