part 31

37 2 0
                                    

               Happy reading💕

Devin menompang dagu di meja kerja yang ada di rumah bunda. Biasanya yang menggunakan ruangan ini adalah ayahnya. Namun Ayah devin sangat jarang pulang akhir - akhir ini karena bisnis yang sedang melencit maju.

Disaat seperti ini devin membutuhkan ayahnya untuk tempat dia bercerita dan memberi solusinya. Tapi dia juga tidak ingin terjun masuk dalam bisnis membantu ayahnya. Ntahlah darah bisnis ayahnya mengapa tidak mengalir di dirinya sejak kecil dia tidak suka pada bisnis.

Devin melamun sambil memikirkan kata - kata bundanya tadi. Dia bingung sendiri apa keputusan yang diambilnya ini salah.

Malam pun semakin meranjak, laptop yang ada di depan devin kini masih juga menyala namun mata devin mulai mengantuk sampai tak tertahankan akhirnya dia pun terlelap.

Dilain itu Alika masih juga berdiri di depan jendela besar kamarnya sambil memeluk boneka besar berwarna pink pemberian seseorang yang sedang dinantikannya.

Tapi hal yang paling mustahil jika seseorang itu juga merindukannya- pikir Alika. Alika menoleh ke belakang saat pintu kamarnya dibuka, terlihatlah wanita paru baya yang masih muda dengan balutan piyama panjang.

"Sayang kenapa belum tidur?," tanya mama Alika mengelus puncak kepala putri kesayangannya itu.

"Lika belum ngantuk ma," balas Alika menoleh lalu tersenyum.

"Belum ngantuk atau lagi kangen sama Dia." Mama Lika berujar kemudian sedikit memutar bola matanya.

"Ihh apaan sih ma," ketus Alika mengerutkan bibirnya. Tidak lama setelah itu pipi Alika merona. Berhasil. Mama Alika sedikit lega melihat anaknya tersenyum.

"Kalau Kamu rindu yah temuin dong," ucap mama Alika lagi.

"Nggak tau deh ma, Alika belum berani ketemu Devin."

"Yaudah deh kalo belum siap." Mama Alika mengelus tangan anak semata wayangnya itu, "mama keluar ya, kamu gih tidur udah malam ini."

*****

Hari ini Alika memutuskan untuk berkunjung ke rumah Devin. Sedikit ragu Alika membawa mobilnya membelah jalan menuju ke daerah selatan.

"Alika mau kemana ma?" tanya papa Alika di meja makan.

"Besan Farah menyuruh Alika main ke rumahnya," balas mama Sarah meletakkan sup iga kesukaan suami tercintanya.

"Sebenarnya mereka ada masalah apa sih," ucap papa Alika menghela nafas berat.

"Biasa pa anak muda kesalahpahaman, ini juga gara-gara Arell yang tiba-tiba datang kembali."

"Arell ini sudah dibilangi jangan mengganggu rumah tangga Alika lagi masih juga."

Mama Alika pun tak menjawab lagi, dia tau masalah ini pasti akan terjadi cepat atau lambat. Demikian juga dengan berakhir atau tidaknya pernikahan putri semata wayangnya itu. Mama Alika selalu berdoa akan hadirnya cinta sejati di pernikahan putrinya dengan kekuatan itulah yang mampu mengungkap kesalahpahaman ini memperkuat pernikahan mereka hingga maut memisahkan.

Alika sudah sampai di halaman rumah Devin. Rumah ini masih khas sejak pertama kali Alika menginjakkan kaki disini, aroma mawar putih menyapa halus kehadiran Alika.

Bila melihat dari ballroom atas seseorang yang ditunggunya sejak pagi tadi, namun Bila mengamati ada yang berbeda dari Alika. Terlihat seperti kurang enak badan atau lebih tepatnya dalamb kesedihan.

Kiss from husband (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang