Happy reading💕
Mobil turbo-s keluaran 2014 meluncur dengan mulus meninggalkan kompleks perumahan alika.
alika kini sedang memeluk mamanya di dalam mobil setelah tadi sebelumnya mama alika menjemputnya karena alika terisak mencemaskan.
Hanya ada satu yang dipikiran alika sekarang—kenyataan. Rasanya begitu berat menunggu hari esok, jika bisa alika ingin, dia sekarang kecelakaan kemudian lupa semua akan ingatan yang pernah dia lalui bersama devin,,,ahh alika terlalu ngawur.
Mama alika mengelus puncak alika, melihat putrinya melamun mama alika ikut sedih. Sebenarnya dia tidak begitu bertanya ada apa dengan devin dan alika.
"Lika mau makan apa?" tanya laki - laki yang duduk di kursi pengemudi masih fokus menyetir. Beberapa menit tidak ada sahutan, alika masih sibuk dengan pikirannya.
"Sayang di tanyaiin tuh sama papa," elus mamanya lagi pada tangan alika
"Ehh maaf pa, lika nggak lagi laper," jawab alika gelagapan kemudian dia menatap kosong keluar jendela.
Lika cuman butuh devin pa~batin alika sendu
"Hmm yaudah kita langsung kerumah aja," ucap papa alika pasrah, melihat anaknya seperti ini mereka ikutan tidak berselera apapun.
~~~~~
Sekitar dua jam perjalanan mereka, kini mereka sampai pada rumah yang nampak begitu teduh, banyak pepohonan di sekitar pagar serta saat memasuki halaman ada taman yang dengan banyak bunga di pinggirnya, juga tak lupa dihiasi ayunan di bawah pohon mangga.
Terlihat begitu nyaman rumah ini, iya ini rumah alika sejak berumur empat tahun yang sudah ditinggalkannya beberapa bulan lalu. Semenjak dia bersama devin. Ahh devin mengingatkannya kembali.
Alika tidak pernah mengira jika dia kembali kesini seorang diri, dulu dia pernah membayangkan berkunjung kesini bersama suaminya, bukan malah dijemput pemilik rumah ini.
Alika turun dari mobil setelah mobil itu terparkir dengan mulus. Ia tidak menuju kedalam, melainkan alika berjalan menuju ayunan di taman.
Mama alika melihat sebentar kemudian masuk bersama suaminya, membiarkan alika sendiri.
"Ka lo tau nggak kenapa gue ada disini."
"Emang kenapa."
"Karena hati gue nggak pernah mau jauh dari hati lo."
"Gombal lo receh vin hahaha."
"Receh masih ketawa dasar" Singgung devin " lagi oke ... kenapa gue nggak pernah mintak hati lo buat gue?"
"Emang kenapa," jawab alika antusias meneruskan kekonyolan devin
" Karena lo bisa mati kalo nggak ada hati ... haisshh bego banget istri gue ini " Kata devin memukul kepala alika.
Alika tersenyum kecut, lagi - lagi dia mengingat devin. Tentang kegaringan dan kekonyolan devin yang ntah kenapa selalu membuat alika tertawa.
Rindu devin
Rindu sekali
Tidak alika tidak rindu
Jelas itu semua bohong
Alika menangis kembali dalam diam dan tertawa kemudian, miris.
Cukup. Alika harus bisa menerima semuanya jika memang dia harus berpisah dengan devin, itu takdir.
Takdir yang memisahkan dan meyatukan.
*****
Heyyy heyyy heyyy para readers
Mau happy ending atau sad ending?
Jawab dong jangan nyimak doang kayak di grup kelas😯😕😂😂😂Nggak berhenti untuk aku selalu ingatin kalian ya,jangan lupa vote,koment,and share ya
( Kata devin komentar dong)
Patah hati terberat itu yaitu ketika kamu nggak lulus SBMPTN bukan putus cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss from husband (Completed √)
RomanceLebih dari siapapun yang tau aku mencintaimu hingga ke titik hatimu. Kalian tau sakit itu ketika dia pergi dan berlaku dingin.~Alika Venisya Salsabilah Aku akan terus mencintaimu hingga kamu dapat mencintaiku ~devin gara verdista ~ Cover by : Dewi...