Gemini, sosok manipulatif yang tak terduga.
Rania, seorang gadis kaya yang kesepian dan terjebak dalam trauma penyiksaan, berjuang menemukan tempatnya di dunia.
Dalam cinta tak terbalas dengan Kevin yang dingin dan dalam pelukan Deandra yang tulus...
KLIK VOTE, KOMENTAR DI SETIAP PART YANG KAMU SUKA, DAN SHARE KE SEMUA AKUN SOSIAL MEDIA KAMU BIAR TEMEN-TEMEN KAMU JUGA KENAL SAMA RANIA❤️
TERIMAKASIH BANYAK 🍓🍓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari minggu ini Kevin habiskan seharian untuk bersama Rania. Bunda juga masih disini dia mengambil cuti untuk beberapa waktu sampai Rania sadar. Sementara Ricardo kembali ke Swiss karena bisnis mendesak.
Doniya bercerita pada Kevin jika beberapa hari sebelum ulang tahun, Rania melakukan panggilan vidio dengan kedua orangtuanya dan merengek agar mereka pulang saat hari ulang tahunnya
Ricardo menjawab jika bisa saja ia pulang sebelum hari ulangtahun asal tidak ada pekerjaan mendesak apalagi mendadak. Sementara Doniya menjawab tidak bisa karena mahasiswanya sedang membutuhkan dia untuk bimbingan thesis.
Rania mungkin sangat terganggu dengan pekerjaan orang tuanya. Papanya yang merupakan CEO di sektor properti harus bolak balik negara satu dengan lainnya untuk mengurusi para klien. Sementara bundanya yang merupakan dosen di universitas di Swiss tidak bisa meninggalkan mahasiswa yang selalu ada saja tugasnya.
Rania tahu mereka bekerja untuk Rania meski awalnya merasa kesepian namun karena ada Kevin ia selalu merasa senang dan melupakan rasa kesepiannya.
Kevin dan Rania sudah bersahabat sejak kecil. Pertemuan mereka juga karena papa Kevin yang merupakan kerabat papa Rania. Ricardo dan Jayantra sudah bersahabat sejak di bangku kuliah jadi Jayantra sudah banyak tahu tentang seluk beluk keluarga Ricardo. Selain itu Ricardo adalah investor tertinggi di rumah sakit milik Jayantra.
Meski awalnya Kevin dan Rania sangat dekat saat kecil namun seiring berjalannya waktu sifat kevin berubah ia menjadi lebih pemalu, mungkin karena sudah beranjak dewasa. Hingga akhirnya ia di jodohkan dengan Rania sifatnya menjadi semakin dingin pada Rania tida seperti saat kecil dulu.
Namun begitu, Kevin akan selalu ada untuk Rania. Ia sebenarnya tidak menolak jika Rania akan menjadi jodohnya hanya saja ia menentang perjodohan itu. Menurutnya kegiatan seperti itu sama saja dengan menentang hubungan pertemanan dengan yang lain. Rania harus terikat dengan Kevin, juga sebaliknya. Bukankah jika cinta tidak akan salah berlabuh.
Kembali pada bunda, kini Rania telah selesai di basuh badannya oleh bunda sekarang tinggal mengoleskan salep pada beberapa luka lebam yang bekasnya masih belum hilang.
"Biar Kevin aja, bunda" Kevin mengulurkan tangan untuk menerima salep di tangan bunda
"Yasudah bunda mau buang air ini dulu ya" jawab bunda menyerahkan salep pada Kevin lalu ia meraih handuk kecil dan baskom bekas membasuh Rania tadi
Kevin berpindah duduk di sudut brankar Rania ia membuka tutup salep dan mulai mengoleskan pada tangan Rania dengan hati-hati
Semua memorinya dengan Rania bagai terputar begitu saja di otaknya. Telunjuknya masih bergerak melingkar mengolesi lengan Rania dengan salep. Lalu beralih ke pipi dan pelipis kiri.
