Sore berikutnya Rania pulang bersama Kevin karena ia akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya termasuk saraf di lehernya. Rania harap sudah boleh berbicara hari ini. Rasanya begitu sepi jika tidak bersuara satu kata saja.
Kevin menyetir dengan tenang begitu juga dengan Rania yang duduk di sebelahnya. Tak ada percakapan diantara keduanya. Tak seperti biasanya yang selalu ramai dengan semua ocehan Rania.
Jika kalian ingat Rania pernah mengutuk Kevin agar suatu saat nanti berbalik arah mengejar Rania melebihinya. Dan sekarang itulah yang terjadi. yahh Kevin memanglah manusia di gin yang jatuh cinta tanpa tahu arti mengungkapkan.
Mereka sampai di parkiran rumah sakit. Kevin turun kemudian diikuti oleh Rania. Padahal niatnya Kevin hendak membukakan Rania pintu namun Rania sudah keluar terlebih dulu. Ya sudahlah
Mereka beriringan pergi ke ruang dokter Jayantra. Masih tak terdengar ada yang membuka suara. Sampai mereka tiba di ruang pribadi milik dokter pemilik rumah sakit, Kevin membuka pintu kayu berwarna putih bersih itu.
Terlihat papanya sedang berkutat dengan barisan laporan di layar komputernya ada gambar pembedahan otak di sebelah tulisan yang berjejer itu. Rania menyapa dokter pribadinya dengan senyuman manis. Berbeda dengan Kevin yang langsung duduk di sofa yang ada didalam sana.
Dokter Jayantra langsung menunda aktivitasnya dan beralih memeriksa Rania. Rania sudah duduk di brankar yang ada di sebelah meja kerja Jayantra.
"Kalau kau jadi dokter kau bisa merawat Rania juga dengan tanganmu" kata Jayantra itu ditujukan pada Kevin yang sekarang bersikap tak acuh dengan membaca buku materinya
"Aku akan jadi dokter kalau papa menikahiku dengan Rania secepatnya" jawab Kevin tanpa merniat untuk menoleh pada lawan bicaranya didepan sana
Dokter Jayantra mulai memeriksa Rania dengan alatnya
"Rania bukan barang taruhan untuk profesi doktermu"
"Menjadi dokter juga bukan ajang permainan untuk mendapatkan gelarnya!" Tungkas Kevin ketus
Rania paham dengan situasi ayah dan anak satu ini. Keduanya memang tidak pernah akur karena selalu dalam perbedaan pendapat. Kevin yang tak ingin menjadi dokter dan ayahnya yang memaksa Kevin untuk berbuat sebaliknya. Memang gear dokter tidak seperti gelar raja yang harus diambil dari putra mahkota. Namun jika bukan dari keturunan langsung pemilik rumah sakit, mungkin kedepannya rumah sakit tidak akan berjalan dengan baik. Karena ini bukan hanya sebongkah gedung berwarna putih namun gedung dengan banyak rapalan doa untuk nyawa manusia didalamnya.
Rania mengaduh sakit namun ia hanya pura-pura melakukan itu agar ayah dan anak itu menghentikan perdebatannya. Beruntung Rania berhasil. Fokus dokter Jayantra langsung berpindah pada Rania.
Kevin hanya duduk diam dan terus membaca buku ditangannya. Atau lebih tepatnya pandangannya mengarah pada buku itu namun telinganya fokus mendengarkan diagnosa pemeriksaan terhadap Rania.
Respon vasovagal yang diderita Rania memang sudah parah mengingat ia selalu mendapat tekanan batin setiap hari. Hari hari ya tak pernah luput dari siksaan. Dan kedekatannya dengan Deandra yang membawa Rania lebih jarang jatuh pingsan ternyata tidak menjamin penyakit itu sembuh 100%. Karenya nyatanya saraf yang ada dalam tubuh Rania sudah terlalu sering merespon rasa cemas yang berlebihan. Oleh sebab itu jika Rania sedikit saja merasakan kecemasan maka saraf saraf itu akan memberikan respon dengan sendirinya dan jika kondisi Rania tidak dalam keadaan baik maka yang terjadi adalah pingsan.
Begitu juga dengan rasa sakit yang Rania alami tempo hari, itu juga merupakan efek yang ditimbulkan dari saraf saraf di tubuhnya. Kondisi itu disebut anoksia atau keadaan dimana tubuh kekurangan oksigen sehingga memicu respon saraf bekerja tidak teratur dan menimbulkan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI
Teen FictionGemini, sosok manipulatif yang tak terduga. Rania, seorang gadis kaya yang kesepian dan terjebak dalam trauma penyiksaan, berjuang menemukan tempatnya di dunia. Dalam cinta tak terbalas dengan Kevin yang dingin dan dalam pelukan Deandra yang tulus...