Gemini, sosok manipulatif yang tak terduga.
Rania, seorang gadis kaya yang kesepian dan terjebak dalam trauma penyiksaan, berjuang menemukan tempatnya di dunia.
Dalam cinta tak terbalas dengan Kevin yang dingin dan dalam pelukan Deandra yang tulus...
KLIK VOTE, KOMENTAR DI SETIAP PART YANG KAMU SUKA, DAN SHARE KE SEMUA AKUN SOSIAL MEDIA KAMU BIAR TEMEN-TEMEN KAMU JUGA KENAL SAMA RANIA❤️
TERIMAKASIH BANYAK 🍓🍓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|TANDAI TYPO|
Kevin menghampiri Rania begitu bel istirahat berbunyi. Tidak biasanya. Bahkan Rania masih belum selesai memasukkan peralatannya Kevin sudah berdiri sigap di samping meja Rania.
Rania menoleh, tidak jadi memasukkan bukunya ke dalam tas di belakangnya. Ia menatap Kevin dengan sedikit bingung
Kevin melemparkan senyuman kaku memamerkan deretan gigi putihnya pada garis senyum berbentuk kotak
"Ngeri Vin, mending gak usah senyum serius" Lolita yang sepertinya juga menatap aneh ke arah Kevin ikut berkomentar
Lolita benar, senyum ramah memang sangat tidak cocok untuk Kevin. Jadi mari bersikap biasa saja
"Kenapa?" Kata Rania pada akhirnya
"Makan.. siang?" Ujar Kevin sedikit terbata dengan tangan yang ia isyaratkan menunjuk ke arah kantin berada
"Oh?" Rania mengerjaokan mata beberapa kali bingung dengan sikap Kevin yang berubah aneh sejak kemarin
Lalu kemudian sadar jika maksud Kevin adalah mengajaknya makan bersama, Rania langsung bergegas merapikan bukunya dan berdiri sejajar dengan Kevin.
Bukankah ini kesempatan bagus untuk keduanya? Jadi mengapa harus di sia siakan
Rania menggandeng tangan Kevin selama menyusuri koridor sekolah sampai kantin. Dan Kevin diam pasrah, tidak seperti biasanya.
Bahkan tak jarang beberapa siswa melihat aneh dengan pemandangan itu. Mungkin mereka sudah terlalu terbiasa dengan Kevin yang selalu berjalan di depan dan Rania hanya mengejar di belakangnya.
Hari ini berbeda.
Kevin lebih dekat. Dia tidak menolak ketika Rania menggandeng tangannya atau menempelkan kepala di pundaknya.
"Vin" Rania menjeda kalimatnya sebelum mengutarakan yang sedari tadi memuncak di pikirannya, ia berpikir bagaimana cara menyampaikan hal itu agar Kevin tidak tersinggung
"Kevin gak lagi sakit kan?"
Pertanyaan macam apa itu? Kevin belingung hanya menatap diam pada Rania seolah meminta penjelasan lebih detail atas pertanyaan itu
"Soalnya Kevin tiba tiba berubah kan Rania jadi takut Kevin kenapa napa”
"Ck! Gue gak sakit" ya setidaknya jawabannya masih menggambarkan Kevin yang sebenarnya. singkat.
