GEMINI || 57

209 57 14
                                    

Ujian hari ini hampir berakhir semua siswa masih bergelut dengan beberapa jawaban yang belum semuanya terisi. Beberapa pikiran mereka masih tersangkut pada Rania terlebih Felicia yang benar benar tidak dapat fokus dengan semua jawabannya, bahkan ia sudah pasrah jika harus melakukan ujian susulan.

Kelas yang tenang namun otak mereka saling bersahutan satu sama lain saling bertanya dan menyalahkan karna kepergian Rania yang masih tak kunjung diketahui.

Suara ketukan dari sol sepatu pengawas yang berkeliling menjadi satu dengan suara suara dari pikiran siswa yang duduk dengan lembar ujian di hadapan masing-masing.

Pengawas wanita dengan syal yang menutupi lehernya berkeliling mengamati satu persatu murid matanya menatap dengan teliti titik yang menjadi fokusnya.

Tidak ada suara selain sepi dan sunyi. Dan otak yang saling bertengkar antara harus menyelesaikan soal dan menanyakan keberadaan Rania.

Sampai tiba-tiba seluruh atensi teralihkan menuju pintu yang di buka dengan paksa

Brakk

Siswa laki-laki terlihat sempoyongan mengatur napas yang masih terengah-engah satu tangannya mengepal pada gagang pintu begitu erat sementara tangan lainnya menahan di kusen pintu untuk menopang badannya agar tidak jatuh.

Siswa laki laki yang tidak begitu dikenal terbukti semua siswa yang ada di kelas unggulan itu malah melihatnya dengan heran karena berlari seolah kesetanan dan mendobrak pintu dengan keras

"Ra.. nia.. Rania... Gudang" ucapannya tak begitu jelas terdengar karena napasnya yang masih tak bisa ia kendalikan

Kevin dapat membaca gerakan bibir siswa itu langsung berdiri menggebrak meja. Tak peduli lagi dengan lembar ujian di hadapannya. Ia langsung berlari keluar kelas tanpa berkata apapun.

Tujuan Kevin adalah gudang seperti yang telah disebutkan siswa tadi. Pikirannya hanya tertuju pada Rania tak peduli dengan secepat apadia berlari dan menuruni banyak anak tangga.

Sementara siswa lainnya yang masih ada di kelas akhirnya paham dengan apa maksud perkataan siswa laki-laki yang menggebrak pintu tiba-tiba itu. Semuanya ikut berlari berhamburan ke luar kelas.

Kevin sudah sampai di gudang, pintunya sudah terbuka sedikit ia langsung masuk tanpa ragu.

Satu hal yang dirasakan begitu berada di dalam adalah engap. Banyak benda benda yang sudah berdebu dan sarang laba laba sebagai hiasan di setiap sudut dinding.

Di depan sana, di dalam lemari yang sudah tidak tertutup rapat Kevin melihat Rania yang sangat pucat matanya terpejam membuat Kevin semakin panik.

Kevin berlari menghampiri Rania dan langsung menggendongnya ala bridal

"Bertahan Ran"

Kevin membawa Rania keluar dari sana

Dari arah berlawanan semua siswa kelas unggulan tengah berlari ke arah Kevin dan Rania. Beberapa diantara mereka menghentikan langkah karena kaget melihat Rania yang berada di gendongan Kevin

"RANIA" Felicia menjerit melihat keadaan sahabatnya yang pucat pasti tak sadarkan diri

Kevin membawa Rania masuk ke mobilnya lalu melesat begitu saja keluar dari sekolah.

Kevin sangat panik belum pernah ia sepanik ini. Keadaan jalanan sangat ramai namun tak dipedulikan oleh Kevin. Rania adalah yang terpenting saat ini ia tak peduli dengan semua kendaraan yang melaju di jalanan.

Mobilnya melesat bagai angin membelah jalanan kota yang sedang padat. Ia panik, sangat panik pikirannya bergemuruh merapalkan doa berharap Rania masih bisa bertahan sampai mereka tiba di rumah sakit.

GEMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang