GEMINI || 18

307 80 3
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!

KLIK VOTE, KOMENTAR DI SETIAP PART YANG KAMU SUKA, DAN SHARE KE SEMUA AKUN SOSIAL MEDIA KAMU BIAR TEMEN-TEMEN KAMU JUGA KENAL SAMA RANIA❤️

TERIMAKASIH BANYAK 🍓🍓

Rania duduk di balkon kamarnya, menikmati angin sore yang lumayan sejuk untuk sekedar menenangkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rania duduk di balkon kamarnya, menikmati angin sore yang lumayan sejuk untuk sekedar menenangkan diri. Segelas lemontea menemaninya di meja kecil bercat putih. Tak ada yang rania lakukan selain menatap ke depan, menikmati langit jingga yang menenangkan.

Tangannya terayun ke atas, meraba langit di udara segores senyum tersirat setelah ia menuliskan namanya dengan jemari yang lentik itu. Saat berdua dengan sepi seperti ini, rasanya Rania menemukan dirinya yang sebenarnya. Tenang, damai, tanpa terusik bisikan yang akan membuatnya tertatih.

Gemini yang ia miliki bekerja dengan baik. Dua sisinya berjalan saling melengkapi. Ia akan terlihat ceria ketika bersama kawannya, manja ketika bersama Kevin, memasang perisai rapuh ketika dengan Nenek atau tantenya, sementara ketika sendiri seperti ini rasa kosong dan rapuh dalam dirinya nampak jelas.

Ibarat puzzel, hidup Rania adalah kepingan yang sudah tertata rapi namun bagiannya menghilang. Hilang, sampai sejauh ini belum ada yang menemukan potongannya. Bahkan Kevin sekalipun. Atau mungkin, Kevin membantunya agar tidak semakin kehilangan potongan puzzle yang masih terisisa.

Rania masih mematung di sana, berdiri tanpa ada niat untuk beranjak meninggalkan balkon kamarnya bahkan sekedar hanya selangkah. Harusnya sekarang ia sudah ada di rumah sakit untuk cek up, memeriksa keadaannya yang memang harusnya rutin setiap seminggu sekali.

Tidak banyak, hanya sekedar memeriksa keadaan jantungnya yang bisa dibilang tidak normal karena penyakit yang ia derita. Jika masih cukup normal dokter Jayantra hanya akan memberi resep obat seperti biasanya namun jika sudah lebih parah, ia akan menerima injeksi imun agar tidak sampai kritis keadaannya.

"Non Rania" suara bibi Fu menyadarkan Rania dari lamunannya membuatnya beralih tidak lagi menatap langit jingga di atas sana

"Mobil sudah di siapkan sama pak Jo kalo non jadi mau cek up" kata bibi Fu sambil menunjuk ke belakang dengan jempolnya

"Ahh iya Rania sampai lupa kalau hari ini jadwal cek up" Rania menepuk dahinya pelan lalu tertawa atas tingkahnya

--

“Vin nanti makan es krim yuk, Rania pengen” kata Rania ketika jam istirahat, seperti biasa ia menghampiri Kevin di bangkunya yang masih membereskan buku bukunya

“jangan mau Vin” Harka menjawab tampa menoleh ke arah keduanya

“HARKA!!” Rania membelalakkan matanya ke arah Harka

“ampun mak Rania mirip kuntilanak” gedik Harka saat vertemu tatap dengan Rania

“ya Vin mau ya...”Rania kembali menghadap Kevin, kedua tangannya dikepalkan seperti sedang memohon

GEMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang