Kepuasan Kevin belum berhenti disitu. Ia belum cukup hanya melihat tangan Jian yang terkena zat kimia dan hidungnya yang berdarah. Setelah diobati tentusaja luka itu akan hilang. Berbeda dengan milik Rania rasa traumanya mungkin butuh banyak tahun berlalu untuk hilang, begitu juga dengan luka di wajah cantiknya.
"Siapa yang sudah siap dengan materi presentasi hari ini?" Tanya pria paruh baya yang rambutnya hanya beberapa helai di kepalanya
Kevin mengacungkan tangannya. Setelah dipersilahkan maju, Kevin membuka materinya yang ia simpan di flashdisk. Layar proyektor menampilkan slide presentasi Kevin yang selalu begus dan menarik perhatian
"Tema presentasi yang saya dapatkan adalah tentang hal asasi manusia" Kevin memencet tombol yang ada di mouse hingga layar berganti ke slide berikutnya
Menjelaskan apa itu hak asasi manusia menurut teori dan menurut beberapa ahli kemudian membandingkan dengan penjelasannya.
"Hak asasi manusia termasuk hak untuk hidup dan kebebasan, kebebasan dari perbudakan dan penyiksaan, kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak untuk bekerja dan pendidikan, serta banyak lagi"
Slide kali ini disertai gambar membuat semua teman sekelasnya tidak jenuh melihat tulisan saja
"Menjadi penguntit bukan termasuk kebebasan berekpresi meski hanya sekedar memberi kejutan di loker orang yang disuka"
Siapa sangka gambar yang dipakai Kevin adalah rekaman cctv saat Jian meletakkan surat berdarah di loker Rania
"Wahh itu kan..." Semua tercengang dengan slide presentasi Kevin
Sementara Kevin hanya tersenyum culas pandangannya memantul melihat Jian secara tidak langsung.
"Dan contoh pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di diri kita tanpa kita sadari adalah, rasa iri. Iri melihat pencapaian seseorang, iri melihat kebahagiaan seseorang yang berujung menyakiti orang lain, menyiksa orang lain"
Slide presentasi menampilkan gambar tawanan yang sedang diikat dalam posisi duduk sama seperti Rania.
"Siapa pelaku pelanggar hak asasi manusia?"
Slide selanjutnya berganti
"Manusia itu sendiri. Baik itu penjahat dengan banyak tato dan anting, atau pejabat dengan jas dan dasi, atau juga manusia yang tinggal di rumah penuh bunga" Kevin menjatuhkan pandangannya pada Jian saat memberi penekanan di kalimat terakhirnya
Entah sadar atau tidak dengan semua sindiran Kevin itu, Jian memasang wajah yang sulit di tebak. Memang dasar manipulatif! Lebih buruk dari serigala berbulu domba.
"Lalu siapa yang bertanggung jawab? Negara. Jika manusia melanggar pasal hak asasi manusia maka yang bertanggung jawab adalah negara. Membinanya di balik jeruji besi, namun siapa yang mau menerimanya lagi di masyarakat saat telah di cap sebagai mantan narapidana"
Kevin selesai dengan presentasinya mendapat pujian dari guru karena presentasi dan penjelasan yang bagus juga slide presentasi yang menarik teman sekelasnya.
Sayangnya begitu kelas berakhir, Felicia langsung menghampiri Kevin ke bangkunya. Dengan berkacak pinggang Felicia melempari Kevin pertanyaan
"Itu tadi rekaman pelaku yang teror Rania kan?"
Kevin memandang malas pada Felicia
"Lo mau tampar gue lagi?"
Perkataan Kevin membuat Felicia salah tingkah karena merasa bersalah
"Maaf" katanya cepat
Kevin acuh tak acuh kemudian pergi meninggalkan Felicia begitu saja. Seperti biasa, ia akan pergi makan siang dengan sebungkus roti dan sekotak susu di bangku tembok depan perpus
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMINI
Teen FictionGemini, sosok manipulatif yang tak terduga. Rania, seorang gadis kaya yang kesepian dan terjebak dalam trauma penyiksaan, berjuang menemukan tempatnya di dunia. Dalam cinta tak terbalas dengan Kevin yang dingin dan dalam pelukan Deandra yang tulus...