Gemini, sosok manipulatif yang tak terduga.
Rania, seorang gadis kaya yang kesepian dan terjebak dalam trauma penyiksaan, berjuang menemukan tempatnya di dunia.
Dalam cinta tak terbalas dengan Kevin yang dingin dan dalam pelukan Deandra yang tulus...
KLIK VOTE, KOMENTAR DI SETIAP PART YANG KAMU SUKA, DAN SHARE KE SEMUA AKUN SOSIAL MEDIA KAMU BIAR TEMEN-TEMEN KAMU JUGA KENAL SAMA RANIA❤️
TERIMAKASIH BANYAK 🍓🍓
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|TANDAI TYPO!!|
Cuaca hari ini sangat cerah langit biru terang dengan gumpalan awan kapas yang cantik berjalan perlahan. Tak sebanding dengan cuaca Rania yang sudah mendung sejak kemarin, matanya masih sembab karena terus menangis semalaman. Beruntung ia baik baik saja sampai di sekolah meski menyetir dengan keadaan buruk.
Langkahnya gontai seolah benar benar tidak memiliki semangat sama sekali. Padahal jarak dari parkiran ke kelasnya tidaklah sejauh itu.
"Selamat pagi Rania Qweenza Ricardo pacarnya Kevin.. eh.." suara sapaan Harka membuat Rania berhenti dan menoleh ke belakang melihat Harka yang sudah menutup mulutnya karna salah mengucapkan
"Sorry Ran, masih kebiasaan sih" Harka tertawa datar karena melihat wajah Rania yang sepertinya tidak pas untuk di jahili hari ini
"Tonjokin aja Ran atau mau gue wakilin?" Mark yang berjalan di sebelah Harka langsung menghimpit leher kawannya itu dengan satu lengannya
"Santai aja" Rania mengibas ngibaskan telapak tangannya pada mereka kemudian melanjutkan berjalan
Tak ada lagi yang mereka bahas dengan Rania. Namun Rania bisa mendengar Harka berbisik bisik membicarakannya dengan Mark meski tak dengar dengan jelas
Rania masih berjalan gontai namun Mark dan Harka tetap setia menemaninya. Mungkin takut jika Rania pingsan tiba-tiba.
Di persimpangan koridor, Rania malah berbelok ke Utara padalah kelasnya berada di sebelah barat
"Eh Ran salah kelas kita ke sono bukan situ" Harka menghentikan Rania, kedua tangannya berada di pundak Rania
"Kalian duluan aja ya gue mau ke Dean bentar" Rania melepaskan tangan Harka di pundaknya
"Udah ayo" kini giliran Mark yang menarik bahu Harka agar berjalan ke arah kelas mereka
"Ih sumpah mending ama si Kepin aja gak sih Rania tuh" oceh Harka
"Baru berapa hari pacaran dah galau aja dia padahal kan selama ini sama si Kepin ketawa tawa mulu kan ya"
"Ketawa bukan berarti bahagia dan murung bukan berarti susah lagian sapa tau Rania bukan lagi ada masalah sama si Dean kan" Mark menengahi pikiran pikiran Harka yang sedari tadi sudah kemana mana mengingat ia memang sangat mendukung Rania dengan Kevin sejak awal
"Tapi sejak ama si Kepin gak pernah tuh Rania lemes letoy gitu kek gak makan nasi empat taon"
"Udah lah gak usah urusin percintaan mereka lu inget abis ini ujian kelulusan nilai lo kecil baru tau rasa"
