V. Sadness Valley

46 6 0
                                    

Taehyung masih bergeming, memikirkan bagaimana ia bisa berakhir di tempat ini—lagi. Lembah kesedihan berada di depan matanya, terlihat jelas kendati kabut begitu tebal. Ia bahkan tidak tahu tentang waktu; gelap, hanya sinar bulan yang menerangi. Kakinya kaku seolah sebuah tali jerat mengikatnya erat. Ini mimpi? batin Taehyung. Bahkan bibirnya tak mampu berkata. Ini mimpi—ia meyakinkan dirinya, mimpi yang sama seperti beberapa waktu lampau tentang ibunya. Lantas ia menutup matanya erat, berusaha untuk segera pergi dari mimpinya dan tersadar kembali.

Namun tatkala ia berucap dalam hati meyakinkan diri agar segera kembali tersadar, suara memelas meminta tolong terdengar rungunya. Taehyung hampir menangis. Tidak, jangan lagi. Namun suara itu masih terdengar, Taehyung masih merapatkan matanya, berusaha meraih kesadarannya kembali, tetapi sedikit pun kesadarannya tak kunjung menjemput. Ia merapalkan banyak doa yang ia tahu, yang sempat ia pelajari dari gereja—bahkan ia sempat merutuki diri sebab jarang pergi beribadah sejak beranjak dewasa. "Tuhan, lindungi aku," lirihnya dalam batin. Lalu suara itu berhenti terdengar. Napas Taehyung terengah-engah. Kesadarannya masih enggan menjemput, namun ia merasa tubuhnya lebih ringan. Taehyung perlahan membuka mata, ia masih berpijak di tempat yang sama.

Namun kali ini, seorang gadis berdiri di ujung lembah. Gadis yang Taehyung kenal—Ryu Sera. Matanya menatap panik, ia melangkahkan kakinya tanpa beban, berusaha mencegah agar Sera tidak melemparkan diri ke dalam lembah. Taehyung terisak, berapa banyak ia melangkah, jarak yang terbentang tak kunjung habis. Tidak, jangan Sera—batinnya memohon. Tatkala jarak mulai terkikis, Taehyung mengulurkan tangannya, berharap dapat meraih gadis itu. Namun sebuah teriakan melengking terdengar, Taehyung jatuh terjerembab sebelum sampai pada gadis itu dan Sera telah melemparkan diri ke dalam lembah. Dengan teriakan penuh putus asa, Taehyung terbangun dari mimpinya, disertai peluh yang membanjiri tubuhnya. "Sera—Sera—" ucapnya terengah-engah. Lembah kesedihan ingin mengambil Sera—si gadis yang bangkit dari kematian. []

Pentigraf Februari LFFL #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang