# IVY POV
Aku terkejut begitu mendengar suara bunyi sesuatu yang pecah , dan segera mendorong tubuh Mr. Dale, maksudku Cald menjauh.
Wanita itu lagi. Sedang apa dia disini ?oh . . . hari ini rambutnya merah.
" apa anda tidak memiliki pekerjaan lagin selain mengganggu orang yang sedang bermesraan ? " Cald , membentak wanita itu dan membuatku terkejut. " kalau kau datang untuk menamparku lagi, itu tidak perlu . . . karena aku sudah mengenakan banyak blush on, pipiku sudah cukup kemerahan " dengusku membuat Cald menatapku dengan mata elangnya.
" menampar ? apa maksudmu ? dia pernah menamparmu ? " tanyanya, aku mengabaikan pria itu dan berjalan tepat didepan wanita itu.
" dan kalau kau masih berencana menawarkan uangmu kembali, jawabanku akan tetap sama . . . " Kali ini aku mengaitkan lenganku ke Cald dan menatap wanita itu penuh kemenangan. " kalau aku bisa mendapat penghasil uang nya, kenapa harus mengambil yang tidak seberapa? dalam bisnis itu disebut kerugian, dan tidak tidak ada orang yang mau rugi bukan ? " ucapku membuat wanita didepanku menatapku marah.
- - -
" kenapa kau tidak mengatakan kalau dia pernah menemuimu dan menamparmu " Cald menatapku marah saat ini, sepertinya bercanda hanya akan membuatnya merasa semakin kesal. Aku menurunkan pandanganku dan mengaduk latte didepanku.
" aku fikir itu akan terlihat seperti drama keluarga jika aku memberi tahu anda bukan ? " ucapku membuat Cald membuang nafas berat. " satu kau bisa menggunakan aku dan kau , bicaralah dengan nyaman, tidak perlu begitu formal , dan dua . . . beri tahu aku apapun yang berkaitan denganmu, terutama soal sarah , kau ini . . ." dengusnya.
" dengar , kita sudah menikah, bukan nya pasangan lain tidak akan merahasiakan apapun ? " Cald melunakkan tatapan nya padaku. " kita bukan pasangan sungguhan , dan kita menikah diatas kertas, Mr. Da . . . maksudku Cald " dengusku membuat pria itu terdiam.
" sudah berapa kali kukatakan, meski diatas kertas, pernikahan ini sungguhan dan sah secara hukum, artinya kita juga pasangan secara sah " balasnya. Ah, aku selalu dikalahkan kalimat itu.
" lain kali, beritahu aku apapun, kesulitanmu, kesedihanmu, kesenanganmu , rencana mu , apapun " tambahnya, membuatku mengangguk pelan.
# CALD POV
" Bagaimana ? " tanya Ivy menatapku penasaran dengan mata bulatnya yang cantik.
tidak bisa, kita tidak bisa pulang sementara, seluruh akses jalan di dekat kantor ditutup karena ada aksi demontrasi yang tiba tiba digelar, teman polisiku mengatakan mereka akan kembali membuka jalan besok siang, jadi mungkin kita harus pergi ke hotel di sebelah untuk bermalam " jelasku. " bagaimana dengan bree ? " tanyanya lagi. " jangan cemas, ada maria dan gerald dirumah, aku juga sudah menyewa beberapa bodyguard yang mulai bekerja hari ini, dia akan baik baik saj " tambahku.
" kita akan ke hotel sekarang kalau begitu, pekerjaanku sudah selesai " ucapku mengajak nya pergi.
- - -
Aku baru saja akan pergi ke kamar mandi ketika melihat Ivy baru saja keluar dari sana dengan rambutnya yang basah.
Apa itu ? apa yang baru saja terlintas di fikiranku ? aku pasti sudah tidak waras sekarang.
- - -
" kalau kau tidak bisa tidur disampingku, aku akan tidur di sofa " ucapku membuat Ivy menggeleng. " kau yang membayar kamar ini, bagaimana bisa aku membiarkanmu tidur disofa ? lagi pula tidak akan ada yang terjadi meski kita tidur diranjang yang sama, aku akan menganggapmu seperti little bree " kekehnya. Gadis ini sungguh. Apa dia berniat mengujiku ?. Bagaimanapun aku juga seorang pria dewasa dan pernikahan kami sah, apa yang tidak bisa kulakukan?.
Aku memiringkan tubuhku dan menatapnya, membuatnya salah tingkah.
" kau bilang apa tadi ? " tanyaku. " menganggapku seperti bree ?" Aku meraih tangan nya dan meletakkan nya diatas kepalaku, " kau harus membelai rambutku dan bernyanyi kalau begitu " dengusku membuat Ivy menatapku dengan mata lebarnya. Gadis itu berusaha menarik tangan nya ketika aku lebih dulu melakukan itu. Aku menarik tubuhnya mendekat membuat jarak diantara kami menghilang.
" bagaimana kalau benar benar terjadi apa apa diantara kita ? " tanyaku membuat wajah Ivy merona. " bagaimana kalau aku menciummu dan mulai melakukan hal lain nya ? " Aku mendekatkan wajahku dan membuat Ivy menutup matanya rapat rapat.
Aku terkekeh pelan melihat reaksinya. Aku kembali membaringkan tubuhku di sebelahnya dan membawa gadis itu kedalam pelukanku. " tidurlah, sudah malam . . . sebelum aku berubah pikiran " ucapku mengusap kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY HUSBAND (COMPLETED )
Roman d'amourdinikahi CEO besar karena anak nya menyukaimu, bukan karena dia mencintaimu membawa perubahan besar dalam hidupmu yang sederhana dan sempurna. Tapi kisah kalian membawa kepada kebenaran yang disembuyikan sang CEO sejak lama. # IVORY ROSEANE