PART 59

1.1K 88 17
                                    

Bismillah💦
Happy reading...💙💙😆

Assalamu'alaikum Next Yuk!
Follow dulu sebelum membaca biar sama-sama enak, jangan lupa vote koment yah😊

---------------------------------------------------
.
.
.
.
.
Pov Gus Syahdan💙

Sesampainya di pondok pesantren Abahku, aku langsung menaruh sepeda itu di depan teras ndalem. Sedangkan istriku sudah melangkah masuk kedalam rumah kegirangan sembari membawa bakso yang sudah kami beli tadi.

Entahlah apa yang istriku pikirkan, apa mungkin dia hamil? Semoga saja iyah. Karena aku ingin sekali kembali menimang bayi mungil apa lagi anak sendiri.

"Mas!!!"

Triaknya dari dapur.

Aku yang tengah melangkah menuju kamar, langsung berlari menuju ke dapur.

Triaknya membuatku kaget, sebab jarang sekali Afia teriak seperti anak kecil yang tengah merengek minta jajan.

Bisa di bayangkan bagaimana hebohnya istriku di situasi dan keadaan yang ramai saat ini karena acara khitanan anakku.

"Opo toh dek?"

"Mas, iki loh. Ndak iso di buka,"

Rengek Afia sembari berusaha melepaskan ikatan plastik pada bakso tersebut.

Sedikit kesal melihat ia berteriak mengngagetkanku, tapi entah kenapa aku suka saja melihat istriku bermanaja-manja padaku. Jarang-jarang ia bertingkah laku manja di hadapanku.

"Sini, buka gitu ae ndak iso."

Aku pun langsung duduk di hadapannya, sedangkan istriku tersenyum sembari melepas cadarnya.

Sedikit aneh, tumben-tumbenan istriku mau melepas cadar disituasi ramai seperti ini? Sudah gitu pakai krudung segi empat, untungnya dapur sepi.

"Taro di mangkok mas,"

"Iyah bawel,"

Ucapku sembari mencubit pipi Afia yang menggemaskan.

"ihh tangan mas kotor, pegang-pegang pipi adek."

Aku hanya melempar senyuman manis pada Afia yang membuat ia malah salting.

"yaudah mas tinggal yo, mas mau ganti baju siap-siap kan ono acara."

Ucapku melangkah ke wastafel untuk mencuci tangan dan langsung menuju ke arah kamar.

Belum keluar dari dalam dapur istriku malah merengek.

"Mas,,, ayo sini dulu temenin adek makan yo."

"Kan iso makan sediri,"

"Maunya di temenin sama jenengan."

Rengek Afia kembali sembari memasang wajah melas.

"Yo wes di temani Yusuf yo, Mau?"

Ucapku sembari mendekat dan berdiri di hadapanya.

"Ndak mau, maunya sama MAS! saja."

Rengeknya sembari memelukku dan wajahnya menatapku dengan muka memelas.

"Nggeh-nggeh mas temanin,"

Aku pun langsung duduk di samping istriku sembari menatapnya.

Ia mulai menyuapkan makannya dan menikmati bakso yang kami beli dengan tekat dan perjuangan.

Lihat istriku makan bakso, kok enak sekali kelihatnya.

"Dek,"

"Emmm, nyam, nyam, nyam."

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang