PART 63

1.1K 88 20
                                    

Bismillah💦
Happy reading...💙💙😆

---------------------------------------------------

Assalamu'alaikum semua,
Selamat mebaca yah, jangan lupa vote, tinggalkan jejak silahkan berkomentar di bawah😊

"Nangkep ayam sendiri, nyuci cabe sendiri, ngulek-ngulek sendiri, semuanya sendiri." (Gus Syahdan nyanyi Guys.

"Mas nyidir aku?" Ucap Afia nyolot dari balik pintu kamar mandi, karena dekat dengan dapur.

"Haaa?! Siapa yang nyidir? Mas lagi nyanyi loh,"
Jawab Gus Syahdan mengelak.

"Halah bohong, wong tadi misuh-misuh,"

'Sopo?"
Tanya gus Syahdan.

"Sudah sini adek saja yang ngulek bumbu satenya, lagian mas mah di suruh bantar ajah ngeluh, toh jenengan juga yang makan, sekali-kali gitu-"

"Hussst! Nyrocos ajah kaya tlaktor."
Ucap gus Syahdan sembari mendekatkan jari telunuuknya sampai mengenai bibir Afia yang merah merona.

"Apaan sih,"

P L A K ! ! !

"Aww!"

Afia menangkis tangan suaminya yang mengenai bibirnya, pelan tapi lumayan lah bisa merah juga tuh tangan.

"Sakit low dek, mas di pukul, ndak ada lembut-lembutnya sama suami."

"Baperan banget deh, utututuh,"

Afia mencubit pelan pipi gus Syahdan.

"Aww! Sakit bumilll,"

"Hhe maaf, gemes soalnya."
Jawab Afia sembari mengelus pipi suaminya.

"Mas kan emang gemesin, udah ganteng, soleh, punya istri cantik lagi hhe."

"Yeee, peres! Itumah."

"Serius deh,"

Jawab Gus Syahdan meyakinkan.

"Udah toh, sana mas ke depan saja, biar adek yang ngulek iki."

Alhasil Gus Syahdan menuruti kemauan istrinya. Sedangkan Afialah yang mengulek bumbu kacang, untuk menambahkan kelezatan pada sate usus yang sudah matang itu.

Pov. Ning Afia

Bawaan bayi mungkin yah, dikit-dikit sewot, dikit-dikit ngambek, dikit-dikit nangis, kadang marah, mood berubah-ubah, yah kaya hari ini lumayan ribet dan merepotkan banyak orang cuman gara-gara aku pengin sate usus.

Bersyukur banget punya suami, udah ganteng sabarnya kebangetan lagi, kasian Gus Syahdan dia selalu aku marahi, padahal aslinya sih dia ngak salah, tapi entah kenapa semenjak hamil,pas di dekat dia maunya marah, ngambek, nangis, dan lain-lain nguji kesabaran suami banget.

Intinya suamiku is the bets deh, sampai-sampai aku sayang banget sama mas Syahdan.

Kali ini aku tengah mengulek bubu kacang kesukaanku sama mas Syahdan kalau beli sate apa ajah tanpa bumbu kacang kek ada yang kurang begitu, alhasil akulah yang buat, lumayan banyak, karena yang makan juga bukan hanya aku dan suamiku, tapi ada banyak keluarga besar juga yang lain ikut makan.

"Mas!"

Triak kudari arah dapur, Gus Syahdan yang tengah duduk di ruang tamu, langsung meletakan ponselnya dan berlari menemui istrinya alias aku.

"Ono opo dek? Triak-triak? Ono sing sakit toh?"
Tanya Gus Syahdan khawatir, padahal aku cuman pengin minta tolong, ambilkan mangkuk sama bawain satenya juga ke depan.

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang