PART 34

2K 102 3
                                    

Assalamu'alaikum
Bismillah💦
Happy reading...

---------------------------------------------------

"Jangan pernah mencari pasangan yang sempurna karena tidak akan pernah kamu temui di dunia ini. Karena pernikahan bukanlah tentang memilih dia yang sempurna, namun tentang bagaimana caramu untuk bersatu dan saling menyempurnakan. Hal itulah hakikat dari kata sempurna yang sebenarnya."

Ucap gus Syahdan terhadap istrinya yang mengatakan

"Kenapa pilih aku yang tak sempurna banyak kekuarangan yang ku miliki?"

Gus Syahdan hanya menjawab sesuai apa yang ia pikirkan saat itu, dengan tatapan yang mesra dan penuh kasih sayang gus Syahdan mencium bibir mungil Afia.

Cup!

"Masss," ucap Afia malu-malu dan menutupi wajahnya dengan jilbab yang ia kenakan pagi itu

"Ibadah dek cium istri dapet pahala loh, kan enak gituh pagi-pagi habis sholat subuh bisa mesra-mesraan sama istri.

"Hadeh pikiranmu iku loh mbokya lebih jernih lagi kek," Afia hanya bisa mengelak karena dirinya sudah telanjur malu di cium oleh gua Syahdan.

"Hhe yah Maaf dek, abisnya kamu iku loh cantiknya bikin jantung itu rasanya mau copot gara-gara deg-degan liat kamu," gus Syahdan tersenyum manis ke arah Afia yang duduk di hadapanya masih menutupi sebagian wajahnya agar pipi yang memerah karena malu tak terlihaţ.

"Sudahlah mas, adek mau ke kamar mandi dulu,"

"Ikut dek,"

"Idihlehhh kaya anak kecil inget bentar lagi mau punya anak," Afia langsung melangkah menjauh dari suaminya.

"Sayang!" Triak gus Syahdan manja.

"Untung yah aku sabar ngadepin dia kalo ngak, melayang nih sendal."

Afia tak mengubres ucapan gus Syahdan ia langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Pov. Gus Syahdan

Jadi pagi ini sebenernya aku ingin sekali bermanja manja pada Afia, tapi aku lihat dia tidak terlalu suka jika aku terlalu manja padanya, yah maklum kami sama-sama anak bungsu. Banyak orang pikir kalo anak bungsu sering di manja beda dengan kaka-kakanyan, namun itu beda untukku jauh dari kata manja, sejak kecil aku di didik agar selalu mandiri tidak merepotkan orang lain, wajar saja jika aku ingin bermanja dengan istriku kan?

Rasanya lelah sekali seharian acara keluarga, setelah pulang dari acara, Afia memintaku untuk mengantarnya ke mall malam itu. Mangknya aku masih cape dan ngantuk padahal biasnya aku pergi untuk lari pagi bersama istriku. Namun, kali ini aku memilih untuk tidur dan beristirahat sejenak melepas semua rasa kantup dan rasa lelah yang melandaku.

"Idih baru ajah di tinggal sebentar udah molor lagi ni orang," ucap Afia yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit di dalam kamar mandi.

"Mas?"

Afia hanya menepuk kaki gus Syahdan pelan.

"Hmmm,"

"Bangun donk,"

"Ngatunk sayang," gus Syahdan tetap saja memejamkan matanya sambil memeluk bantal guling, masih lengkap mengunakan sarung dan kokonya.

"Ndak jalan-jalan pagi keliling komplek po?" Tanya Afia kembali sambil duduk di pinggir ranjang pas dekat gus Syahdan berbaring.

"Libur dulu yang, mas pegel nih badanya,"
Ucapnya sambil memeluk Afia dari belakang.

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang