PART 70 SELSAI

1.9K 74 20
                                    

11 Bulan KEMUDIAN

POV NING AFIA

Pagi buta sekali setelah sholat subuh, Aku melihat seluruh ruangan kotor banyak sekali mainan si kembar bertebaran sana-sini, banyak sekali sisaan roti, waffer dan cemilan bayi lainnya mengotori lantai, tikar sampai ke sprei bahkan bantal si kembar kamar nampak seperti kapal pecah. Semua masih tertidur pulas Gus Syahdan pun nampak telah memejamkan matanya kembali selepas tadi mengimami sholat subuh. Nampaknya mereka sangat letih karena semalam keluarga besar kumpul si kembar pun sedikit rewel jam setengah dua belas malam si kembar baru sempat tidur.

Aku pun hanya bisa meliat wajah polos suamiku yang terlelap bersama si kembar yang tengah aktif-aktifnya.

Aku langsung membereskan kamar perlahan tapi pasti. Aku takut karena kegiatan pagiku ini menggangu tidur anak-anak kecuali Yusuf. Alhamdulillah Yusuf sudah bisa tidur di asrama bersama sepupu dan keponakannya Gus Syahdan kebetulan Yusuf tengah meminta cuti karena ada acara keluarga besar ndalem.

Setelah membereskan semua mainan si kembar Syaqill dan Syaqillah aku pun langsung menyapu kamar, mengepel lantai. Kemudian aku bergegas menaruh ember berisi air kotor bekas pelan.

Waktu sudah hampir menujukan pukul enam pagi. Namun aku melihat cucian sudah menumpuk di ranjang baju. Alhasil aku langsung saja meyiapkan air di dalam mesin cuci dan langsung saja menaruh deterjen baju secukupnya. Setalah itu memasukan pakaian kotor tersebut dan langsung saja ku tekan tombol power.

"Hufff, Masya Allah lelah juga yaa padahal cuman beres-beres sedikit."

Belum selsai sampai disitu sembari menunggu cucianku berhenti, aku pun melanjutkan memasak untuk suamiku dan anak-anak.

Nampak melelahkan memang, tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah berjanji pada diriku sendiri saat awal pernikahan aku akan mengabdi pada suamiku, aku ingin menjadi seorang istri yang shoihah yang mau di ajak susah senang bersama.

POV GUS SYAHDAN

Nampaknya aku ketiduran selepas sholat subuh tadi, aku pun membuka mataku ternyata si kembar masih tertidur pulas. Aku pun bangun dan beranjak mencari istriku.

Namun ada yang aku herankan pagi ini, Kenapa semua ruangan sudah bersih sekali. Aku pun lekas membuka kenop pintu dan mencari istriku. Tak hanya di kamar saja ternyata diruang tengah pun sudah bersih. Nampaknya aku terlalu lelah sampai harus tidur kembali kasihan istriku ia harus membereskan sendiri.

"Dek, bikinin mas kopi dong." Pintaku namun Afia tak mendengar ucapanku.

Tiba-tiba aku mendengar triakan dari arah dapur. Aku pun langung melangkah cepat ke belakang. Ternyata istriku tengah sibuk memasak namun ku lihat ia tengah kesakitan.

POV NING AFIA

"Ssssttt awww!" Pekikku

Tak sengaja jariku terkena pisau saat aku memotong bawang merah. Namun tiba-tiba pundaku terasa berat.

"Dek,"

Ternyata Suamiku yang sudah bangun dari tidurnya.

"Jarimu kenapa dek? kok bedarah,"

Tanyanya sembari memegangi jariku yang tergores pisau.
Ia làngsung mencari kotak P3K dan menyuruhku duduk di meja makan.

"Kok iso loh kamu pagi-Pagi sudah mainan pisau,"

"Sstttt,,, pelan-pelan mas."

Gus Syahdan nampak serius sekali mengngobati jariku. Padahal ia nampak masih mengatuk dengan muka polosnya dan rambut yang masih berantakan.

"lain kali kalo kamu kerepotan panggil mas, biar mas bantu kamu, kamar ruangan semua sudah bersih sampai kamu masak kan kasian kamu, mas ngak mau kamu sakit gara-gara kecapean."

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang