"Sebaik baiknya mencintai adalah
Cinta karena sang pencipta cinta itu sendiri.
Sayangi kekasih halalmu sebagai wujud syukur
Atas rasa cinta yang Allah ciptakan."NEXT PART HARI H DI PERSUNTING
Dring....dring....dring....
Alaram dari ponsel di kamar berbunyi berkali kali
Perlahan aku buka kedua mataku, lalu aku tekan tombol stop. Aku masih setengah terjaga. Sesekali mencoba mencoba membuka mata dan melihat lampu yang masih menyala di langit-langit kamar.Akupun langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk wudhu dan sholat.
Setelah selesai sholat aku menoleh kearah ponselku yang berbunyi satu pesan masuk dari gus Syahdan aku benar gugup, aku langsung membuka pesan itu karena sebentar lagi aku akan bersiap siap untuk di rias.
"Assalamu'alikum wr.wb. sugeng Injing calon makmumku sampai bertemu di pelaminan:)."
Aku yang melihat pesan dari gus Syahdan seakan akan mimpi bahwa hari ini adalah hari perniakahnku dengan dia, aku benar-benar gugup karena pesan dari calon suamiku, di tambah lagi saudara dan kerabatku sudah ramai di luar bahkan perias pengantiku sudah datang siap untuk merias wajahku.
"Bagaimana Ning sudah siap dirias?" Tanya mbak perias kepdaku. Aku masih duduk terlamun oleh pesan gus Syahdan sampai-sampai nggak deger ucapan mbak periasku.
"Ning?" Ucapnya kembali.
"Eeh! Hhe nggeh mbak ngapuntene." Aku benar-benar malu karena sedang membalas pesan gus Syahdan sambil tersenyum malu.
Hari ini pondok libur dari pelajaran dan mulang kitab. Dan juga segala aktifitas seperti biasanya. Karena hari yang di tunggu pun telah tiba.
Aku masih saja mematung di depan cermin dengan gamis kebaya warna putih dan yang membedakan kali ini bukan hanya riasan di wajahku. Namun, sehelai kain yang menutupi wajahku yang tidak laìn adalah cadar. Sebelum aku memutuskan untuk menikah aku sudah lebih dahulu meminta izin agar saat pernikahanku mengenakan cadar. Alahamdulillahnya pihak keluargaku dan keluarga gus Syahdan merestui niat baikku ingin memakai cadar. Dan sekarang aku masih tidak percaya dengan semua ini. Bagiku seperti mimpi saja.
Aku menunggù di kamarku sendiri yang sudah di hias menjadi taman syurga semalam. Seperti bukan kamar pribadiku.
"Afi sudah siap dek?"tanya sedeorang dari balik pintu kamar.
"Eh! Inggih Ka, Afia sudah siap." Jawabku dengan seyuman ramah.
Lalu ka Ziya pun masuk. Dan tersenyum sembari menutup pintu pelan.
Ya! Dia adalah calon istri ka Razi, yang sebentar lagi menjadi mbakyu ku juga.
"Duh. Cantiknya calon adik iparku,"
Puji ka Ziya membuatku bersemu merah karena tersipu malu. Akupun hanya tersenyum pada ka ziya.Untung saja pipiku sudah di tutupi oleh cadar. Jadi, tidak kelihatan kalau aku sendang bersemu merah tersipu malu.
"Ya sudah ayok kita ke masjid. Di sana sudah siap dan menunggu kedatanganmu." Ucap ka Ziya padaku.
"Umik sama abah juga sudah di sana." Sambung ka Ziya membantuku berdiri dan menuntuku menuju mobil. Karena memang sudab di perintahkan oleh abah menggunakan mobil untuk memperaingkat waktu walaupun masjid itu dekat dengan pondok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]
RomansaPertemuan singkat berujung akad. Takdir berkehendak padaku. Aku pun menikahi gadis yang aku kagumi awal pertemuan kita saat itu. Menikah dengan anak sahabat abahku. Gus Muhammad Syahdan Maulana Ibrahim Ning Afia Kayla Azzahra Star : 23 Febuari 2020 ...