PART 1

20.4K 669 11
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Ini adalah cerita pertama saya. Jadi saya mohon untuk pembaca maafkan bila ada kesalahan kata atau kepenulisan.

...

NDALEM ABAH YAI

"Lee. apa bisa kamu lusa pulang?" tanya abah Mal.

"Maaf abah kenapa mendadak ya?" jawab gus syahdan.

"Maaf Lee. Abah mendadak bicarakan ini. Masalahnya, abah harus keluar kota. Jadi, bisa yo kamu gantikan posisi abah sementara di pondok?"
ucap abah Mal dengan jelas.

"In syaa allah, Syahdan usahakan abah."

Perkenalakan namaku Muhammad Syahdan Maulana Ibrahim biasa di panggil Sayhdan. Umurku 21 tahun. Aku adalah anak ke dua dari dua bersaudara. Abahku bernama Muhammad Maulana ibrahim biasa di pangil abah Mal. Kakaku bernama Muhammad Syam Malik Ibrahim biasa di panggil Syam. Dan ibuku bernama Siti Maryam Biasa di panggil Bu Nyai Maryam. Kakaku sudah menikah dan sekarang beliau tinggal bersama istrinya. Orang bilang aku seorang pemuda yang tampan persis seperti abahku. Soleh, bijaksana, dan suka tebar pesona hehe. Sejak kecil aku sudah di didik lekat oleh abahku di pondok pesantren milik kakeku sendiri yang di turunkan langsung dari kakeku yang sudah wafat. Jadi, bila ada seorang akhwat yang selalu menatapku lama bisa jadi ia memang kagum terhadapku. Itulah aku.

AREA PONDOK

Hari yang cerah dimana gus Syahdan akan tiba di pondok pesantren milik abahnya. Dia baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya di Yaman. Kali ini dia pulang bersama seorang sahabatnya, dan akan di jemput oleh pakdenya yang tidak lain kaka dari abahnya gus Syahdan.

"Masyaa Allah itu siapa!?"
Ucap Putri salah satu santrinya abah Mal.

"Lagi liat apaan sih? seru banget perasaan."
Saut Alya sahabat Putri.

"Ya Allah! Itu kan, siii, Gu--Gus!"
Jawab ustazah Rina terbata, yang sempat melihat pemuda tersebut di sebuah foto. Namun, ucapanya terpotong oleh seseorang.

"Gus Syahdan!? masyallah gantengnya."
Ucap Alya si akhwat heboh.

"Bukannya Beliau itu anaknya romo kyai Mal yah? Katanya di Yaman? Kok sudah pulang, Apa jangan jangan!" Ucap ustazah Rina terhenti.

"Jangan jangan apa Ustazah!?"
tanya Putri yang ikut penasaran sembari memandamg Gus Syahdan dari kejauhan.

"Hhe ndak apa-apa. Kayanya beliau habis pulang dari kuliahnya di Yaman." Jawab Ustazah Rina yang masih memandangi gus Syahdan dari kejauhan.

"Hayoo! Ustadzah kenapa? Suka yah hihi..."
Ledek putri, yang melihat Ustazah Rina tengah memandang Gus Syahdan tanpa berkedip.

Ya wajar jika memandangi gus Syahdan, tampangnya saja ganteng, putih, tinggi, hidungnya mancung, bibirnya merah merona, tubuhnya tegap dan berwibawa, soleh pula, jadi siapa yang bisa menyia-nyiakan pemandangan ini?

"Hhe pastilah suka! wong Gus Syahdan iku kan ganteng, udah gitu putih, mancung hidungnya, bibirnya merah merona, dan cocok-cocok buat dijadikan calon suami hhe.." cletuk Alya.

Ucap Alya memuji Gus Syahdan yang keluar dari mobil dengan seroban hijau yang sengaja di lilitkan di lehernya.

Wajar saja banyak para gadis remaja yang menyukai Gus Syhdan parasnya yang tampan serta keramahanya itu yang membuat siapa saja kagum padanya.

"Ehh,, udah! udah! malah ngrumpi semua."
Tegur Ustazah Rina dengan tetap menatap Gus Syahdan dari kejauhan.

"Cie Ustazah Rina ndak kedip hhe."
Ledek Alya membuat Ustazah Rina tersipu malu.

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang