PART 3

5K 297 2
                                    

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

"engkau dimintai untuk berbicara
Itu lebih baik, dari pada harus berbicara
Sehingga kau di mintai untuk
Diam."

POV NING AFIA

Afia pun tak basa basi langsung menuju ke kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu
Karena jam sudah menujukan waktu
Sholat subuh.

Namun di balik niatnya ada kendala saat ke kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu.

"Duhh bisanya air ndak keluar sih? apes banget mau wudhu padahal," ucap Ning Afia sambil sesekali mengucek-kucek matanya Maklum baru saja bangun tidur.

"Yaudah deh aku ke kamar mandi yang di bawah," Ning Afia bergegas membuka pintu kamarnya dan melangkah ke kamar mandi di bawah.

"Asstagfirullah setannnn!!!!! Allahhu akbar," ucap gus Syahdañ kaget ketika keluar dari kamar mandi melihat Afia memakai jilbab putih.

"Haaa?! setan mana setan?;diamana? Ya allah lindungi hambamu ya allah," ucap Ning Afia ikut syok dan berdo'a layaknya orang yang sedang berdo'a menadah tangan ke atas.

"Hadehhh njenengan setannya, lagian ngagetin orang saja?" ucap gus Syahdañ sambil membenarkan pecinya karena habis wudhu.

"Ih ndak sopan, ngatain saya setan, ini saya loh anaknya Umi Khadijah, mangkanya matanya di buka jangan nglindur mulu." ucap Ning Afia sambil sewot ke gus Syahďañ yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Hadehh ya iyalah pake mata, masa pake dengkul ada ada saja, apa liat-lia!?t," tanya gus Syahdan karena sesaat di perhatikan oleh wanita cantik di hadapanya

"Dihhh ada yah, orang seGR anda!?" ucap Ning Afia sembari mengelus-elus dada.

"Yah adalah masa iyah ndak ada dunia kan gede," jawab gus Syahdañ tak mau kalah.

"Dari mana tau dunia ini gede?," tanya Ning Afia.

"Dari sifatnya manusia dihadapan saya yang otaknya keras kepala kaya ucapanya," ucap gus Syahdañ meledek Ning Afia membuatnya kesal.

"Seorang Gus kok kalo ngomong lmes kaya cewe, permisi-misi!! bidadari mau wudhu, ngalangin jalan saja antum!" Ning Afia langsung saja melangkah melewati gus Syahdan.

"Ettdah!! Untung sabar ngadepin cwe sok iya itu!" ucap batin syahdañ sambil tersenyum ke arah Afia yang menutup pintu kamar mandinya.

"Huuuu sabar Afia! Sabar! Asstagfirullah tuh orang subuh-subuh udah bikin aku sewot saja. Ya allah semoga aku sabar ngadepin gus sok kegantengan itu. jhenn ngeselin banget, udah ahh wudhu keburu waktu sholat abis," ucap Ning Afia dalam kamar mandi dan langsung saja mengambil air wudhu.

Sedangkan gus Syahdañ sudah siap untuk ke masjid pondok sembari membawa sajadah dan mencari kunci rumah

"Duh! Kan saya ndak pegang kunci rumah," ucap batin Syahdan sambil mencari kunci dekat ruang keluarga di tengah ruangan.

"Nahhh ada Ningnya tuh, apa saya tanya saja yah?," ucap batin gus Syahdan sembari melihat Ning afia melangkah ke kamar atas.

"Ning! tunggu sebentar," panggil gus Syahdan pada Ning Afia yang sudah menaiki anak tangga.

Ning Afia pun menengok kearah Gus Syahdan sembari mengerutkan alis kanannya.

"Nggeh dalem?"

"........"

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang