PART 61

1.2K 89 18
                                    


Bismillah💦
Happy reading...💙💙😆

---------------------------------------------------

Selamat membaca😊

Pagi yang cukup cerah, hari ini adalah hari dimana pertama kalinya Gus Syahdan mengatar istrinya untuk mengecek kehamilanya yang ke dua, betapa bahagianya sepasang kekasih yang akan memiliki anak kembali, bagaimana tidak? Adanya seorang anak pasti sangat di tunggu-tunggu oleh pasangan yang sudah menjalin ikatan suci pernikahan, sebagai pelengkap hidup yang sempurna walaupun mereka tahu tidak ada yang sempruna didunia, hanya Allah yang tau.

Perjalanan dari pondok pesantren menuju ke RS yang berada di kota memakan waktu sekitar, 1jam kurang lebihnya. Namun hal itu tak membuat keduanya mengeluh, justru Gus Syahdan dan Afia sangat antusias untuk memeriksa kehamilan keduannya.

Penantian yang selama ini Gus Syahdan nantikan akhirnya terwujud, selama 7 tahun ia menunggu, menantikan kehamilan istrinya, alhamdulillah tepat dimana Gus Yusuf berumur 7 tahun, akhirnya mereka berdua diberi kepercayaan lagi oleh Allah.

Berusaha, ikhtiar dan berdo'a kuncinya.

"Mas,"

"Hmmm,"

Gus Syahdan yang tengah fokus menyetir mobil pun sesekali mengelus pelan puncak kepala istrinya.

"Kenapa dek?"

Tanya Gus Syahdan sembari menebar senyumanya di samping istrinya.

"Kayanya dedek bayi minta beli buburnya mamang langganan deh,"

"Dedeknya yang minta, apa istri mas yang minta nieh?"

Ledek Gus Syahdan sembari tetap fokus menatap jalanan.

"Issss!"

Afia membuang muka, dan memanyunkan bibirnya.

Kebetulan Afia tak memakai cadar sebab kemauan dirinya sendiri, alasanya karena sering kali mual atau muntah tiba-tiba.

Gus Syahdan yang melihat wajah sang istri pun langsung mengenggam tanganya.

"Apa pegang-pegang!"

Afia langsung menghindari tangan suaminya, sembari tetap memasang muka juteknya.

"Aduh, Bumilnya mas, ojo cemberut gitu loh."

Bujuk Gus Syahdan pada sang istri yang masih membuang muka, dan tak mau sekalipun menatap wajah gus Syahdan.

"Nanti kalo nesu gitu, dedek bayinya ikutan nesu loh, mau opo dedeknya ikutan ngambek ke buyyanya?"

"Yo ndaklah, anakku kan baik, pinter, sholeh, sholihah."

Saut Afia yang masih jutek, bahkan nada bicaranya pun sedikit tinggi.

"Iya-iya nanti beli yah, abis cek kehamilan,"

Afia menatap suaminya dengan sinis, ketika Gus Syahdan menjawab "nanti"

"Hhhe, iyah beli sekarang iyah, udah jangan marah donk."

Jawab Gus Syahdan yang melihat sang istri seperti benar-benar marah. Maklum bumil sensitifan, moodnya mudah sekali berubah-ubah. Kek bunglon? Eh bukan dil itu mah berubah warna yah:v

Pov Gus Syahdan

Niatnya memang ingin mengatarnya ke dokter, berhubung bumil laper karena sarapan pagi tadi memang sedikit, alhasil puter balik ke arah pondok.
Ndak masalah bagiku, asal bumilku baik-baik saja dan sehat selalu, semua akan aku turuti asal jangan aneh-aneh saja ngidamnya.

Kau Imamku Aku Makmummu [2024 Full REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang