Pernikahan

56 8 1
                                    

  "Saya terima nikah dan kawinnya—"

  "Gimana para saksi, sah!"

  "Sah!"

  Suasana kegembiraan dengan dibarengi ucapan syukur menghantarkan acara ijab kabul berjalan lancar dan meriah yang dihadiri oleh para tamu undangan.

  Keindahan dekorasi gedung bernuansa putih berhias taburan bunga melati dan bunga sedap malam nan harum semerbak menjadi latar sebagai tanda kesuciaan dari ikatan cinta dua insan dalam satu hubungan yang bernaung dalam sebuah pernikahan.

  Seorang gadis berparas cantik, bersanggul serta memakai baju kebaya putih dipadukan dengan kain batik tulis bermotif batik keraton. Penampilan elegan disertai oleh keramahan senyum yang mengembang dibibir merah jambu mempesona siapa saja yang memandang bak seorang putri raja.

  Terpancar kebahagiaan ditatapan gadis bertubuh tinggi langsing dan berkulit halus seputih salju duduk berdampingan dengan orang yang sangat dia sayangi.

  "Sha, mana orang spesial yang mau dikenalin sama mama" tanya seorang ibu berhijab berusia sekitar lima puluh tahunan.

  "Bentar ya ma, Sasha telepon dia dulu" ucap Sasha kepada wanita yang ada disisinya ternyata adalah sang mama tercinta.

  Hari ini merupakan hari bahagia bagi seluruh keluarga Sasha karena kakak Tiara dan kak Ariel baru saja melangsungkan janji suci pernikahan.

  Sasha sedang menelepon Dylan, seseorang yang kini telah menjadi bagian dari hidupnya. Sasha lalu menyerahkan hp kepada mama. Sasha dan mama sedang terlibat pembicaraan dengan Dylan melalui video call. Sasha akhirnya memperkenalkan Dylan kepada mama, sejak kak Tiara mengizinkan Sasha dan Dylan berhubungan alias resmi berpacaran setelah dia lulus sekolah. Waktu tak terasa telah lima bulan Sasha dan Dylan telah menjadi sepasang kekasih walau harus LDR karena Dylan masih menyelesaikan studi S1 Teknologi Informasi di Australia.

  Sasha tak merasa kecewa atas ketidakhadiran Dylan diacara penting ini karena Dylan begitu sibuk dengan kuliahnya. Sasha malah pengertian dan mendukung penuh semangat serta doa untuk kesuksesan demi masa depan sang kekasih hati.

  Acara demi acara pun berlanjut usai acara sungkeman kedua pengantin kepada kedua belah pihak keluarga secara bergantian yang diwarnai air mata haru kebahagiaan serta banjir ucapan selamat dari para tamu undangan, tibalah saat sesi foto–foto bersama kedua pengantin, keluarga, kerabat dan handay taulan, sahabat–sahabat serta para tamu undangan lainnya. Kak Tiara begitu cantik memukau duduk bersanding dengan kak Ariel yang menawan, mereka berdua bagaikan sepasang Raja dan Ratu di istana negeri dongeng.

                          ~~~~~~~~~

  Diantara keramaian para tamu  undangan yang sedang menikmati hidangan makanan yang tersedia, seseorang datang menghampiri sang pengantin mempelai pria.

  "Selamat ya, Riel" ucap Yuda menyalami Ariel.

  "Hai bro, apa kabar? Kemana aja elo" sahut Ariel.

  "Gue baik aja. Sorry Riel, kemarin–kemarin gue ada urusan jadi—"

  "Gak apa bro, mungkin aja lo lagi sibuk ya. Gue kira elo gak bakalan datang, abis gue susah mo hubungin elo" ujar Ariel.

  "Riel, mana mungkin gue gak hadir dihari pernikahan elo. Gue pasti datanglah" ujar Yuda senang akan hari bahagia sahabatnya.

  Kedua sahabat itupun saling tos ala anak muda bergembira lalu saling peluk melampiaskan pertemuan mereka kembali setelah beberapa bulan belakangan ini Ariel tak mendapat kabar dari Yuda.

  Yuda memang seperti hilang beberapa waktu seperti menutup diri sejak kejadian yang telah menimpa adik semata wayangnya yang membuat dia tidak mau berhubungan sama sekali dengan siapapun.

  Yuda tercengang dengan mata tak berkedip saat melihat kak Tiara dan Sasha yang mendatangi mereka. Sasha dan Yuda beradu pandang tertegun satu sama lain.

  "Mas Yuda" bisik Sasha melihat cowok cakep yang berdiri dihadapan Sasha. Tak banyak yang berubah dari sosok Yuda Bramasta Hisyam, si cowok ganteng tampan rupawan.

  "Sasha" ucap Yuda datar, hampir tak terdengar.

  "Aduh Yuda, akhirnya kamu datang juga" seru kak Tiara mencairkan kekakuan diantara Yuda dan Sasha.

  "Hai Ra, selamat berbahagia, semoga cepat diberi momongan" ucapan selamat Yuda mendapat sambutan senyuman dari kedua pengantin.

  Kak Tiara tersipu malu. "Ah, kamu bisa aja Yud. Amin, terimakasih ya"

  "Bro, elo tau aja kalo kita mau ngegas soal baby. Hehehehe"

  Ariel, Tiara, dan Yuda tertawa kecil bersenda gurau sedangkan Sasha hanya senyum–senyum mendengarkan pembicaraan mereka. Selain tampan Yuda memang orang yang asyik diajak ngobrol, humble dan humoris. Tipe inilah yang membuat Yuda dikejar oleh banyak wanita.

  "Yud, kita tinggal bentar ya, gak apakan. Oh ya Sha, temenin dulu Yuda" ujar kak Tiara pada Sasha.

  "Santai aja Riel, gak masalah kok. Silakan" sahut Yuda mengerti kalau ada tamu yang ingin berfoto bersama dengan kedua pengantin.

  Sasha mengangguk sembari tersenyum simpul mendengar ucapan Ariel yang telah berlalu meninggalkan dia berdua dengan Yuda.

  "Sasha, kamu cantik sekali" puji Yuda.

  "Makasih, mas Yuda apa kabar" jawab Sasha merasa salah tingkah karena Yuda terus menatap dirinya. Sasha memalingkan wajah.

  "Seperti yang kamu lihat" mimik wajah Yuda begitu sumringah akan pertemuan kembali dengan gadis yang pernah dia minta untuk menjadi pacarnya. Tak bisa dipungkiri Yuda mengakui dan mengagumi akan pesona dari seorang dara ayu bernama Sasha.

     EPISODE SELANJUTNYA🌼🌸🌹

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang