Menunggu

15 5 0
                                    

  Sasha begitu gembira mendapat telepon dari salah satu bestie semasa dibangku SMA yaitu si Yumyum alias Ayumi.

  "Halo, Yum. Apa kabar? Tumben telepon pagi pagi begini" ucap Sasha.

  "Sa.. Sha..., gue... Huuuu... Huuuu.."
Sasha tersentak kaget mendengar sedu–sedan dari sahabatnya itu secara tiba-tiba diawal reunian online mereka.

  "Loh... Loh. Kenapa, Yum? Lu kok nangis?"

  "Gue sedih, Sha. Huuuuuu.... Huuuu...."

  "Ada apa ini, Yum? Curhat gih"

  "Ati gue remuk, berkeping-keping. Hancur, Sha"

  Seketika Sasha merasa heran dan bingung. Sasha yang tadinya senang jadi ikutan bersedih entah gerangan apa yang kini sedang dialami oleh sahabatnya tersebut. "Memangnya apa yang sudah terjadi, Yum? Are you okay?"

  "Gue sama Randu putus, Sha. Hikss... Huuuu... Gue galau karena kisah cinta gue bareng my honey sekarang sudah berakhir. Huaaa.... Huuuaa...!!!" jelas Ayumi dengan isak tangisnya yang lebay.

  Mengetahui sebab–musabab dari curhatan Ayumi, Sasha malah tertawa kecil. "Astaga, Yum. Aku kira ada hal gawat darurat. Masalah besar dan penting gitu, eh ternyata cuma urusan cinta toh. Dasar bucin! Pagi-pagi udah ngagetin orang aja. Bikin spot jantung tau" seru Sasha merasa lega, kekhawatirannya mereda.

  Sasha terkekeh kembali, menanggapi sikap kekanakan Ayumi yang kini sedang dilanda patah hati. "Sudah...sudah, cinta-cintaan aja ditangisin"

  "Tapi, Sha, gue sayang banget ama my honey. Lu sendiri kan tau ini adalah first love gue tapi sekarang... semua ini telah berakhir, Sha. Huaaaa...."

  "Kalau masih sayang, kenapa kalian bubaran? Apa ada masalah diantara kalian? Dalam suatu hubungan, marahan itukan biasa. Bumbu-bumbu cinta gitu"

  "Randu selingkuh, Sha!!! Huaaa..... Huaaaa...."

  "Selingkuh? Apa elu yakin? Masa sih Randu tega berbuat seperti itu. Memangnya tau darimana kalo Randu itu selingkuh?"

  "Benar, Sha. Tadinya gue gak yakin dan gak percaya kalo my honey berani melakukan hal itu terhadap gue. Coba kurang apa lagi gue, Sha" tangis Ayumi menjadi-jadi.

  "Tapi dengan mata kepala gue sendiri, Sha. Gue melihat my honey bersama cewek lain" lanjutnya.

  "Ayumi, biasa kan Randu bersama siapa saja. Mungkin kalian salah paham atau lu yang keliru, bisa jadi mereka hanya temen bahkan saudara. Elu aja kale yang cemburuan"

  "Enggak, suer deh ini kenyataan yang pahit, Sha. Gue secara langsung memergoki mereka berdua bermesraan di kamar indekost si cewek itu. Gue kecewa dan kesel banget dengan mereka. Apalagi sama cewek pelakor itu yang sudah merebut my honey. Huaaaaa.... Huuuu..."

  "Tenang, Yum. Mungkin aja waktu itu si Randu khilaf. Apa elu gak bisa memaafkannya lalu memberikan kesempatan kedua dalam hubungan kalian ini?"

  "Enggak, Sha. Untuk kesalahan yang satu ini rasanya gue gak bisa. Perasaan gue terlanjur sakit, Sha. Randu sudah mengkhianati gue"

  "Yum, kalau itu sudah menjadi keinginan loe sekarang, ya gak usah dipikirin lagi. Mungkin ini keputusan yang tepat bagi hubungan kalian. Elu harus yakin, bisa menghadapi ini. Semoga untuk kedepan elu akan mendapatkan yang terbaik"

  "Stop, jangan mewek lagi, buang-buang air mata. Gak perlu elu sia-siakan energi dan pikiran elu untuk meratapi nasib seseorang yang tidak dapat menghargai dan menghormati arti dari sebuah hubungan. Move on! Banyak hal indah yang bisa dinikmati. Yang telah usai biarlah berlalu. Kita petik hikmahnya sebagai lecutan pelajaran hidup menuju ke arah kedewasaan yang positif. Halo, Yum. Elu dengarkan ucapan gue?" jelas Sasha serius.

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang