Ozon Club

15 5 0
                                    

Jakarta, pukul 22.00 WIB.

Suasana terasa sepi dan senyap di antara kamar demi kamar yang tersambung oleh koridor satu dengan koridor lain pada sebuah bangunan nan luas juga terdapat lorong-lorong panjang yang terletak di dalan gedung seperti rumah sakit. Setiap ruangan dijaga serta diawasi oleh orang-orang berseragam putih dengan terus memantau keadaan kamera CCTV di dalam bangunan tersebut.

Ada satu wanita muda yang berada pada salah satu dinding kamar yang terkunci sedang berbicara sendiri sambil memandangi sebuah bingkai foto yang dipegangnya. Dengan ekspresi dingin, tangannya mengusap-usap gambar wajah seseorang difoto itu.

"Sayangku, gue cinta banget sama elu. Loe segalanya"

"Gue ingin selalu bersama elu. Sayangku, lo milik gue selamanya" Si gadis juga senyum-senyum sendiri. Walaupun wajahnya pucat tetapi tidak mengurangi kecantikan dari si gadis yang bersikap aneh.

"Sayangku, elu di mana?"

"Kapan elu menemui dan menjemput gue"

"Lihat.... Gue cantik kan. Gue setia menunggu dan siap untuk pergi bersama elu" girang si gadis bergaya photoshot berdiri di depan cermin, sesekali memutarkan tubuh semampai layaknya miss universe.

"Tetapi....kenapa elu meninggalkan gue. Gue kesepian. Gue terkurung sendirian di sini"

Tiba-tiba reaksi si gadis berubah melow, ada nada kesedihan dan kekecewaan di ucapannya. "Loe pergi bersamanya. Lo lebih memilih dia. Gue benci!!!!"

Brak!!!!

Bingkai foto hancur, jatuh dilempar oleh si gadis dengan penuh amarah.

Si gadis itu pun berteriak histeris. "Gue benci!!! Hiksss... Hiksss.. Hikssss....."

Mengetahui terjadi keributan, datanglah dua orang berseragam putih masuk ke dalam kamar lalu segera memegang dan menahan si gadis yang mendadak kalap dan bertindak mengamuk.

"Tenang mbak. Tenang" ucap seorang suster.

"Gue benci mereka suster. Gue benci!!" teriak si gadis sembari menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri.

"Baiklah mbak, mbaknya tenang ya. Nah ini diminum dulu" Seorang suster menyodorkan beberapa obat ditangannya.

"Tidak suster. Gue gak mau. Pergi!!"

"Ayolah mbak, jangan teriak-teriak. Apa mbak mau disuntik seperti biasanya. "

"Please suster, jangan... Gue tidak sakit" ucap si gadis memelas. "Bukan gue yang gila. Dia yang tergila-gila sama cewek lain"

"Mereka yang gila cinta, suster. Hikssss.... Hikssss.. Hiksss...."

"Suster mana kakak gue? Gue mau bertemu dengannya. Tolong suster panggil kakak gue" pintanya pada suster.

"Iya mbak. Sebaiknya mbak sekarang istirahat aja dulu, inikan sudah malam nanti saya beritahukan kepada kakaknya mbak" Kedua suster tersebut berhasil membujuk si gadis yang berontak menolak untuk meminum obat.

Setelah menenangkan si gadis dengan mendaratkan satu suntikan, akhirnya si gadis malang tersebut terbaring tidur di bangsal. Selesai kondisi pasien dapat diatasi, kedua suster keluar dari kamar yang pintunya terkunci kembali. Kemudian, salah satu suster menelepon lalu berbicara serius dengan seseorang.

••••••••••••••

Jedag!!!!! Jedug!!!!

Kuatnya dentuman bunyi dari house music yang menghentak-hentak menyambut kedatangan Beno dan Axel berserta anggota BTS.

"Malam bang" Axel mendapat sapaan dari beberapa orang di pintu masuk.

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang