Cinta

10 4 0
                                    

"Axel!!! Sasha, Xel, Sasha......" Beno datang memberondongi pertanyaan pada Axel yang sedang duduk malas di sofa.

"Video itu? Kok bisa?" tanya Axel keheranan. Belum selesai permasalahan yang pertama muncul lagi masalah baru. Hadeuh....

"Gimana nih Xel? Tolonglah Sasha, gue gak mau Sasha....."

"Sabar bro, gue aja bingung nih kenapa si Alesha bisa teler di club"

"Sorry, Xel. Ini memang gara-gara gue, malam itu gue yang mengajak Sasha ke sana" tutur Beno.

"Dasar ceroboh" umpat Axel seraya mengangkat kaki ke atas meja.

Beno terduduk lemas di samping Axel, "Lalu?"

Beno berpikir keras bagaimana kejadian baru ini pasti akan mempengaruhi citra baik Sasha selanjutnya. Untuk ke depannya Sasha akan lebih sedih dan Beno takut kehidupan Sasha dapat hancur berantakan.

Axel menghela nafas. "Beno, kita sekuat tenaga akan memecahkan siapa yang bertanggung jawab atas video Alesha itu. Hanya karena elu, Ben. Lu tau gue kan? Gue pasti akan menepati janji gue jadi elu kasih gue waktu untuk berusaha menyelesaikan semua ini" jelas Axel.

"Makasih, Xel. Elu selalu memahami perasaan gue. Gue kasihan banget sama Sasha, gue gak mau melihat dia sedih dan menderita, Xel"

Axel mendengarkan kegalauan Beno lalu merangkul sang sepupu. Ia memahami apa yang dirasakan sepupunya. Rasanya menyakitkan melihat kondisi seseorang yang kita sayangi drop atau down. Sebegitu carenya Beno pada Sasha.

"Jangan khawatir bro. Bram sudah mengecek cctv tempat karaoke di mana Alesha mabuk. Menurut Bram di ruang VIP satu itu Alesha hanya bersama cewek-cewek jadi ada kemungkinan pelaku perekam Alesha ada di antara mereka dan Bram juga udah kirim nih foto cewek-cewek tersebut"

Axel menyerahkan hpnya ke Beno. Beno melihat satu persatu foto tersebut dan perhatian Beno terfokus pada salah satu cewek yaitu foto Amara.

"Cewek ini.... Bukankah dia?" Beno bergumam sambil berpikir.

"Sepertinya gue tau siapa cewek ini!" seru Beno menunjukkan foto Amara pada Axel.

"Lu kenal, Ben?" tanya Axel memastikan.

"Enggak sih tapi gue pernah beberapa kali melihat dia" jawab Beno.

"Oh ya di mana?"

Beno menjelaskan pada Axel, "Kalau ga salah pernah di club. Waktu itu cewek ini ga sengaja menabrak gue di toilet dan gue melihat foto Sasha di dalam dompetnya di saat gue ambil karena terjatuh. Lalu gue juga tadi melihatnya di tempat kost Sasha. Apa mereka saling kenal?"

Axel terkejut. "Buset, serius elu? Bisa jadi mereka malahan berteman, Alesha dengan si cewek di club berpesta di ruangan karaoke. Sulit dipercaya. It's something wrong. Gue kok curiga, jangan-jangan cewek tersebut ada kaitannya dengan semua ini"

Axel mengungkapkan pendapatnya seperti ada kejanggalan kalau seorang Alesha yang dikenal gadis baik-baik bersama seorang cewek malam.

"Elu yakin Ben tuh cewek tinggal di tempat yang sama dengan Alesha?" tanya Axel lagi.

"Seratus persen yakin, soalnya dia punya kunci kamar sendiri" ujar Beno yakin.

"Kalau gitu kita selidiki aja, bisa jadi dia terlibat dalam masalah Alesha ini. Mungkin saja dia mau menjebak Alesha?"

Beno mengusap wajahnya, "Kita semua tau siapa Sasha, masa sih ada orang yang ingin menjahatinya. Motifnya apa coba?"

Axel berkata, "Itulah yang perlu kita cari tau. Itu cewek adalah suspek pertama kita. Siapa tau kita segera dapat titik terang dalam menangkap orang yang telah mencemarkan nama baik Alesha"

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang