Sabtu malam

12 5 0
                                    

  Orang-orang bilang kalau sabtu malam atau malam minggu adalah saatnya wakuncar (waktu kunjung pacar). Malam untuk para muda-mudi memadu kasih, menghabiskan waktu bersama seperti jalan-jalan berdua, nonton bioskop, dinner romantis atau hanya sekedar ngobrol-ngobrol sambil bermain catur di rumah.

  Namun semua hal indah itu hanya  hayalan saja bagi Sasha. Sejak dia menginjakkan kaki di kota ini untuk tinggal sebagai anak kost, sekalipun belum pernah sang kekasih hati datang menemuinya. Boro-bori si doi mengapeli dirinya, mendengar suaranya aja Sasha seperti bermimpi yang selalu dia rindukan.

  Saat ini Sasha serasa menunggu bayangan semu semata, terasa ada namun tak jelas dan tak pasti. Sasha memang bahagia menjalin hubungan asmara dengan cowok yang dicintainya, walau harus berpacaran secara LDR dengan waktu terbatas untuk bertemu bukanlah menjadi masalah asalkan terus saling berkomunikasi satu sama lain.

  Sasha percaya dengan apa yang namanya kekuatan cinta. Sasha juga yakin akan ketulusan cinta diantara mereka berdua. Namun seiring berjalan waktu, kini Sasha tak berani berharap apa-apa. Kebimbangannya mengalahkan rasa kangen pada orang yang dia sayangi.

  Selama menjalin kasih dengan Dylan, sang pacar. Terkadang Sasha iri jika melihat pasangan kekasih lain ngedate berdua. Kemesraan itu belum pernah ia rasakan seperti pada umumnya orang yang berpacaran.

  Di teras kamar kost, Sasha duduk sendiri menikmati suasana cerah  malam minggu. Langit terang bertaburan cahaya bintang seolah tersenyum kepada Sasha yang tengah asyik mendengarkan musik radio lewat earphone dari ponsel android miliknya. Sasha menghibur diri dengan bersenandung mengikuti lirik sebuah lagu Justin Bieber, Never Say Never.

  "Sasha" sapaan lembut seseorang menghentikan gerakan kepala Sasha yang terlarut mengikuti irama bit terdengar di kedua telinga.

  "Mas Yuda" ucap Sasha melihat kedatangan Yuda serta membawa sekotak pastel daging yang masih panas. Tau aja nich.

  "Malam Sha, santai sendirian aja. Bolehkan mas temenin? Nih mas tadi mampir beli cemilan buat teman kita ngopi" ucap Yuda.

  "Mas Yuda ada perlu apa sampai repot-repot, jauh-jauh menemui Sasha" ucap Sasha.

  "Mas itu ingin selalu melihat Sasha, makanya mas sengaja datang"

  "Ini malam minggu lho. Emangnya mas Yuda gak pergi wakuncar"

  "Justru itu Sha, mas kesini maunya bertemu sama kamu, berbicara sama kamu dan berduaan sama kamu. Omong-omong, gimana kuliahnya? Lancarkan?"

  "Ya, begitulah mas"

  "Terus apa pacarannya juga tidak ada kendala. Gak ada masalah dengan Dylan kan, Sha?"

  Sasha agak terkejut dengan arah pertanyaan Yuda yang selalu menyinggung hubungan pribadinya. Tapi dengan tenang Sasha berkata, "Biasalah mas. Damai, aman, sentosa aja. Apa ada hal lain yang ingin mas tanyakan lagi?"

  "Enggak, mas hanya ingin tau. Dylan kok gak ada datang ke sini menemui pacarnya yang cantik bermalam mingguan"

  "Ya mas Yuda seperti gak pernah LDR aja. Menurut Sasha pacaran on air justru lebih mesra loh mas, kangennya terasa lebih gimana gitu...?" ucap Sasha sengaja meledek dan memanasi Yuda.

  Entah mengapa Sasha merasa suatu kejanggalan. Setiap Yuda menemuinya selalu membicarakan tentang Dylan serta membahas hubungan mereka.

  "Aduh Sha, mas jadi ngiri deh. Ngomongin rindu yang mengebor-gebor ada kok tempat yang kosong dan siap sedia menampung 24 jam nonstop. Apa sih yang gak buat Sasha?"

  Sasha tersenyum akan gombalan Yuda. Ini ciri khas dari Yuda Bramasta Hisyam, cowok tampan nan humoris dengan berdaya magnet rayuan yang dapat melelehkan hati wanita siapa saja.

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang