Menemukanmu

17 4 0
                                    

  Sidney, Australia

  "Sa.... Sha.... Sa.... Sha...." terdengar suara lirihan seseorang yang berbaring berselimut dengan mata yang masih terpejam. Terlihat jarinya bergerak perlahan.

  "My dear. Oh thanks of God" seru bapak-bapak bule yang senantiasa mendampingi sang pemuda gagah yang telah lama menjalani perawatan ICU di rumah sakit.

  Si bapak bule bergegas keluar memanggil dokter dengan raut wajah gembira tak terhingga, "Doctor!!!! Doctor!!!"

  Mengetahui bahwa sang anak tiba-tiba telah tersadar dari komanya, kabar suka cita ini pun disambut oleh anggota keluarga yang sedang menunggu di luar. Setelah sekian lama menanti dan menunggu dengan kesabaran serta doa penuh harapan untuk kesembuhan putra tercinta.

  "Dylan, my dear...." isak sang ibu haru bahagia mencium wajah si pemuda yang ternyata dia adalah Dylan Artamirza.

  "Mom, dad, why am I here? What happened to me?" Dylan merasa terkejut dan bingung akan keberadaannya di rumah sakit.

  "My son you had an accident. You are critical, you have also had surgery. You are in koma. Dylan, you lay here for a long time" jelas sang ayah pada Dylan.

  "Dad, how many days have I been here?" tanya Dylan.

  "Seven months" jawab sang ayah.

  "Apa!!! Tujuh bulan!!" teriak Dylan histeris.

  Dylan merasa terkejut dan merasa tidak percaya mengetahui tentang apa yang sudah dialaminya. "No, no, daddy this impossible. Dad, are you joking?"

  "I am telling you. That's true, Dylan" sosok lelaki yang dipanggil Daddy itu memeluk Dylan sambil menitikkan air mata disusul oleh seorang ibu berambut blonde. Kedua pasangan tersebut merupakan orang tua angkat dari Dylan. Walau Dylan anak adopsi tapi mereka begitu menyayangi Dylan selayaknya anak sendiri.

  "Mom, dad, Sasha....? Does Sasha know I'm here? Does she always call me?" tanya Dylan.

  "No son. Nothing. Your phone is lost" ucap sang ibu.

  "Ya Tuhan.... Jadi aku dan Sasha lost contact selama tujuh bulan. Sasha.... Mom, dad, I want to see Sasha. I have to talk to Sasha right now, please" Dylan mencoba melepaskan selang infus dari tangannya lalu beranjak bangun.

  "Stop, Dylan! What are you doing?" seru sang ayah menghentikan Dylan.

  "Calm down, Dylan. You haven't recovered yet. Be patient my son. We understand how you feel about Sasha. Let's wait for the results from doctor about your condition. After that we promise to take you to Jakarta, meet Sasha. Okay?"

  Dylan tersenyum senang. "Mom, dad, thank you. I love you"

  "We love you too my dear" ketiganya saling peluk dan cium, suasana haru biru sedang dirasakan oleh keluarga kecil itu. Dylan merasa bersyukur tinggal bersama dengan orang yang telah tulus melimpahkan cinta dan kasih sayang kepada dirinya.

  Tak lama kemudian seorang dokter memberi kabar baik atas kondisi kesehatan Dylan sudah dipastikan stabil dan normal. Maka dari itu Dylan yang telah baik-baik saja dinyatakan boleh pulang. Dylan begitu bahagia, ia antusias sekali bersiap-siap langsung terbang untuk segera mungkin menjumpai sang kekasih tercinta. Sasha, gadis yang selama ini telah bertahta menjadi permaisuri hati.

                        •••••••••••

  "Kak Dylan... Kak Dylan...."

  Beno tersentak dari sofa tempat sandaran tubuhnya untuk menepis rasa kantuk. Mendengar suara Sasha, Beno segera menghampirinya.

  "Sasha..." Beno menatap Sasha yang tertidur meringkuk.

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang