Sasha teler 2

13 4 0
                                    

"Brengsek lu!!" Beno muncul di hadapan Dylan dengan amarah yang memuncak di ubun-ubun.

Sejak awal Beno menguping pembicaraan Sasha dan Dylan dan sedari tadi juga Beno menahan emosi akan keputusan Dylan yang tiba-tiba mengucapkan kata putus untuk mengakhiri kasih asmara bersama Sasha.

Bugh!!!!

Beno memukul wajah Dylan yang diam tak menjawab.

"Ini untuk kedua kalinya gue menantang lu duel" seru Beno mengingat peristiwa saling hajar di antara mereka dulu di halte sekolah memperebutkan Sasha.

"Cowok apaan elu? Ga mempercayai cewek elu sendiri"

"Katanya cinta tapi kenapa elu nyakitin Sasha. Dylan brengsek!! Kalo bukan karena Sasha, gue abisin elu"

Kemarahan Beno menimbulkan keributan sehingga mengundang perhatian dari tamu losmen yang ada di tempat itu.

Datanglah dua orang satpam melerai tindakan Beno yang ingin melampiaskan ketidakpuasannya pada Dylan, pacar yang tidak becus dan tak pantas untuk cinta Sasha. Walau emosinya belum mereda, Beno akhirnya berlalu dari Dylan yang tetap berdiri diam tak bergeming seraya menyentuh dagunya yang memar terkena jotosan tangan Beno.

***********

"Sialan! Gara-gara gue beri perhitungan ke Dylan, gue kehilangan jejak Sasha. Elu ke mana, Sha? Malam semakin larut, gue mesti mencari Sasha. Kasihan, sekarang Sasha pasti sedih banget" ujar Beno mencemaskan dan memikirkan Sasha.

Motor Beno melaju menyusuri sepanjang jalan yang masih ramai walau hari hampir tengah malam. Tak lama kemudian, Beno melihat seorang gadis yang berdiri sendiri di tepi sebuah jembatan memandang aliran sungai yang gelap.

"Cewek itu bukannya Sasha. Astaga ngapain Sasha, oh no.....oh no......" seketika alarm darurat berbunyi nyaring di kepala Beno.

"Sasha!!!!" teriak Beno panik memanggil Sasha.

Beno meninggalkan motor sembarangan, berlari menghampiri Sasha tanpa permisi Beno langsung menarik dan mendekap tubuh Sasha.

"Jangan nekat, Sha. Gue gak mau elu pergi ninggalin gue lagi. Please Sha, jangan bertindak bodoh, gue takut kehilangan elu"

Beno berpikir kalau Sasha telah hilang asa karena putus cinta sehingga Sasha berniat untuk mengakhiri hidup.

"Beno lepasin!! Apa-apaan sih elu?" tanya Sasha.

"Gue tau elu sedih tapi elu jangan gila, Sha"

"Elu yang gila, Ben. Gue susah bernapas nih" Sasha terlihat bingung dan terkejut karena Beno datang tiba-tiba memeluk erat dirinya.

"Sorry, sorry tapi elu janji ya gak akan berbuat bodoh, ingat dosa Sha!!!"

"Elu kira memangnya gue mau lompat ke bawah?" tanya Sasha menelisik tajam wajah Beno yang terlihat sangat khawatir.

Beno angguk-angguk. "Ingat Tuhan, Sha!"

  "Ya ampun, Ben. Apa yang elu bayangkan itu salah"

  "Lalu kenapa elu ada di sini?"

"Gue itu tadi jalan sambil nendang-nendang kerikil, eh malahan sendal gue yang terlempar jatuh nyemplung deh ke kali"

"Ya ampun Sha, bikin spot jantungan aja" Beno melirik ke arah kaki Sasha yang nyeker tak beralas kaki.

"Btw lu juga kok ada di sini, jangan bilang kalo elu mata-matai gue"

"Benar, Sha. Gue memang ngikutin elu sedari tempat kos. Gue juga tau soal elu dan Dylan. Are you okay, Sha?"

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang