Rencana BTS

16 5 0
                                    

  "Aaaaaaaa!!!!" Sasha berteriak kuat dan sepuas-puasnya dengan mata terpejam sambil merentangkan kedua tangan.

  Helaan nafas kelegaan Sasha rasakan setelah apa yang menyesakkan dada, dia keluarkan lalu dibuang jauh laksana hembusan angin yang menyibakkan rambut panjangnya terurai bebas. Sinar mentari menyentuh hangat ke sekujur tubuh membuat kulit putih Sasha memerah.

  Kedua kaki telanjang Sasha nan mulus berdiri tak kuasa mengelak tersapu oleh gelombang ombak kecil dihamparan pasir tepi laut. Raut wajah Sasha sumringah, setelah sekian lama dia bisa tersenyum lepas.

  Sasha begitu senang karena untuk pertama kali dia pergi ke pantai diajak oleh Bella. Mata Sasha berbinar menatap takjub oleh keindahan panorama yang ada dihadapannya.

  Sejauh mata memandang terbentang  lautan luas bersanding senada dengan gumpalan-gumpalan awan dilangit biru yang tak terbatas diatasnya.

  Sasha dan Bella berlari-larian, keduanya bergembira berkejar-kejaran saling tertawa bersama diiringi oleh deburan ombak. Sasha dan Bella siram-siraman sampai basah-basahan serta tidak ketinggalan mereka juga bermain membuat istana pasir.

  Bella senang akhirnya bisa melihat senyum dan tawa Sasha, ternyata weekend yang direncakan oleh Bella berhasil membawa keceriaan dan kesenangan sahabatnya kembali.

  Karena keasyikan, mereka berdua pun sampai lupa daratan seharian menghabiskan waktu bersama hingga sore hari. Cakrawala senja menghantarkan kedua gadis tersebut berpisah untuk pulang ke tempat kostnya masing-masing.

                    ~~~~~~~~~~~~

  "Alesha" Axel berhenti dan berdiri tepat di depan Sasha.

  "Nyali lu besar juga, ya. Mau gabung di BEM, apa lu pikir cuma modal cantik lu bisa masuk jadi anggota"

  Sasha menatap Axel sambil tersenyum, mendengar kata-kata sindiran Axel. Beberapa pasang mata melirik ke arah Sasha.

  "Kenapa, kak? kakak keberatan. Apa kakak takut? Memangnya apa urusannya sama kakak. Lagian itu baru usulan dari teman teman kakak loh yang mengajak aku untuk ikut masuk di BEM bukan keinginan aku sendiri. Aku saja belum mengiyakan dan setuju soal ini" jelas Sasha.

  "Halah, lu pasti ngarep banget kan. Siapa sih yang gak mau dapat kesempatan ini, bisa-bisanya lu pura-pura gak berminat. Gue gak abis pikir kok bisa-bisanya Anton dan Rama terkesan sama anak baru yang kemampuannya belum seberapa seperti elu, Alesha. Takut? Seharusnya elu yang takut karena mengenal gue!"

  "Aku tau kakak gak suka sama aku, tapi kalau mau marah-marah kakak salah orang"

  "Hei, Alesha! Mo kemana elu, main cabut aja. Gue belum selesai bicara. Damn you!" Axel kesal belum puas berbicara dengan Sasha, gadis yang sejak pertama dikenal sudah berani mengusik ketenteraman dari seorang troublemaker si Axel Alexander.

                    ~~~~~~~~~~~

  Sasha dan Bella sedang asyik duduk mengobrol sambil menikmati kolding (kolak dingin) di kantin.

  "Sha, jadi elu beneran jadi anggota BEM?" tanya Bella.

  "Gak taulah, Bel. Mereka antusias banget mengajak gue" jawab Sasha.

  "Baguslah, Sha. Bukannya ini peluang lu untuk menyalurkan inspirasi-inspirasi elu. Lu kan pintar dan berani. Gue suport deh"

  "Tapi, Bel. Si Axel—"

  "Ha! Ada apa dengan cowok brengsek, tuh"

  "Aku malas berselisih terus sama dia. Gue juga maunya fokus belajar aja"

Cinta AleshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang