𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

三十八

'Weak'

***

Dua hari dari kejadian konyol Itu (?) Rumahnya kembali bersih berkat bawahannya. Hanya tinggal menunggu gadisnya membuka mata.

Serasa deja vu.

Tapi aneh. Satoru lebih khawatir dari sebelumnya. Ia terkadang berjalan mondar-mandir. Saat duduk kakinya aku mengketuk lantai, terus mengusap, dan membelai tuan putrinya.

Kenapa? Apa yang terjadi? Sampai-sampai raut mukanya penuh dengan khawatiran? Apa ia takut si doi lama sadarnya?

***

Pemandangan atap kamar di dapat (y/n) kala membuka mata. Cahaya matahari yang menyilaukan pertanda sudah siang hari.

Di dudukan dirinya, diam sejenak memandangi selimut putih lalu ia tarik perban bersih yang melilit di sekitar pelipis.

Mengangkat kepala pada jendela berada, terlihat jelas taman kecil higanbana bernari-nari.

Prang!
Suara nampan jatuh berserta semangkuk sup hangat disertai dentingan gelas kaca.

Mata bergulir diam memandangai Satoru yang terlihat terkejut ntah karna apa.

Grep.
Pelukan hangat nan tajam mencekat erat di tubuh sang gadis. Rasa khawatir Satoru tumpah pada satu pelukan.

"Maaf aku meninggalkan mu. Aku akan terus di sebelahmu jadi istirahat lah"

Sang gadis diam dengan sorot mata menatap datar pada langit kamar akibat pelukan Satoru. Ia menghela pelan ntah dikarenakan apa.

Ia lepas tubuh Satoru yang mempel pada dirinya. Ditarik pergelangan Satoru, (y/n) berhasil menumbangkan albino itu pada ranjang.

"Aku tidak lemah, Satoru"

Satoru tau akan kegilaan gadisnya yang tak segan-segan terjun ke medan perang jika diperlukan.

"Kau bisa bermain dengan ku sekarang"

"Tapi sayang, aku nggak mau buat pinggulmu sakit"