𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

四十一

'Bisa juga ternyata'

***

Pagi seperti biasa, seperti biasa hal aneh akan terjadi.

Tak jarang melihat gadis bin aneh milik Satoru belum hadir sampai jam makan siang datang.

Ntah bego atau tak ingin mengganggu. Dagu lancip Satoru menempel pada sisi kasur, dirinya lesehan di lantai memandangi bunga yang tertidur.

Lambat laun netra sayu terbuka, mencoba beradaptasi dengan sang surya dan...

"Apa yang kau lakukan?"

...Gojo Satoru.

"Tidak, tumben sayang lama bangun"

(y/n) mendudukan diri di hadapan Satoru. Satoru bangkit membelai anak rambut (y/n).

Wajah si gadis tak biasa, biasanya yang seperti pembunuh kini pucat. Bibir ranum manis mengering mungkin karna dehitderasi. Satoru pun bisa merasakan kekuatan gila si doi menurun.

"Kau baik saja?"

"Selalu baik"

Bohong.

(y/n) menginjakkan kaki ke lantai, berjalan terbatah-batah sampai ke ambang pintu ia berhenti.

Sebelah tangannya menyandar pintu, satunya lagi naik ke wajahnya. Warna merah mulai turun dari sela jemarinya menitik ke lantai putih.

Satoru gelagapan nan panik, mengangkat tubuh rapuh (y/n) ala bridal style.

"Sayang bertahan lah! Kita harus kemana? Kemana!? KEMANA!!?"

(y/n) meninju lemah pada puncak kepala Satoru.

"Turunkan aku"

"Tapi kau sakit"

"Turun kan atau ku bunuh"

Satoru menurut dari pada adu benda tajam sama si gadis mending menurut saja, ia turun kan tubuh (y/n). Menempelkam telapak tangan besarnya pada kening si gadis.

"Panas sekali"

"Dengar. Ini memang akan terjadi, jadi biarkan saja aku sendiri dan menurut"

Kosakata terakhir ditekan dengan aura yang mengatakan 'jika melakukan kesalahan maka nyawa mu melayang'

Satoru mengangguk saja, ia menggendong si gadis bak koala.

"Istirahat ya"

"Aku tau itu, sialan"