三十七

2.5K 351 24
                                    

'Kill'

***

Pertepatan waktu makan malam, kedua tangan sibuk memindahkan piring-piring ke atas meja makan tinggal menunggu seseorang pulang.

Ding! Dong!
Bel rumah bergema ke dalam, namun tau ada yang tak beres tidak membuat gadis berlabel aneh─psikopat─satu ini bergemetar takut.

Dengan keadaan jantung normal (y/n) membuka pintu rumah. Netra (e/c) disuguhi dua lelaki yang tidak ia kenali.

"Selamat mala─"

Pisau cutter kesayangan sudah menacap di ginjal. Gadis psikopat satu ini tau kedatangan dua lelaki tersebut tidak lah baik. Langsung saja ia mengambil tindakan, tak perlu nasi basi bertanya siapa mereka atau segala.

***

Sudah mendekati tengah malah─sekitar jam 11 keatas─Gojo Satoru baru kembali ke rumahnya berada.

Dalam perjalanan dirinya terus berumpat harapan gadisnya tidak menghilang lagi atau menghancurkam rumahnya karna tidak memberi kabar.

Satoru lupa baterai handphonenya habis.

Tangan lentik terhenti meraih kenop pintu besi kala hidung mancung mengendus aroma amis.

Tak perlu berpikir positif, di dalam rumahnya telah terjadi sesuatu yang melewati ekspetasinya.

Di bantingnya pintu kayu hitam tak berdosa itu. Meneriakkan nama gadisnya lantas mengecek.

Diluar dugaan. Dinding, lantai dan juga sofa putihnya sudah berhias merah mawar. Perabotan tak lagi diposisinya begitu juga dengan, makan malam yang sudah disiapkan, sudah berhamburan di lantai.

Dan yang paling menarik perhatian adalah dua tubuh yang terkapar si lantai. Genangan darah tampak jelas bahwa tubuh tersebut dimandikan beribu tusukan sampai si pelaku puas.

Dari ujung mata pisau darah mengalir, deruh nafasnya bisa terdengar oleh Satoru. Itu (y/n). Tangan, kaki, dan sebagian tubuhnya terhias darah merah. Wajahnya menggelap bersamaan darah miliknya.

Pelan-pelan Satoru mendekati gadisnya seraya memanggil.

"Sayan─"

Belum selesai berbicara─ralat baru menarik nafas untuk bersuara, (y/n) sudah menerjang Satoru. Se-sigapnya Satoru menahan pergelangan tangan (y/n) jika tidak, wajah ikemen-nya sudah bergores.

"(y/n)! Tenang lah! Ini aku!"

Kesadaran gadis itu kembali kala alat pendengar menangkap suara yang dikenalnya dengan jelas.

"Sa...toru?"

Tangan kecilnya mulai melemah, satu per satu jemari melepas pisau cutter. Bibirnya melukis senyuman dan kekehan senang (?) Sebelum tubuhnya jatuh ke dada Satoru.

"Membunuh itu... menyenangkan"

𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang