𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

四十

'Alpha'

***

Masih berurusan dengan air dan piring kotor. Satoru memeluk pinggang ramping (y/n) dari belakang. Memanggil gadisnya dengan nada senang berseri-seri.

"Sayang~"
"Ikut aku ke kantor yuk"

Kantor? Yang ada dibenak (y/n) hanya sebuah gedung yang pernah di ajak Satoru. Mungkin itu yang doi maksud.

"Boleh saja"

Air muka Satoru semakin berbinar-binar bak bunga mekar. Dirinya bersorak ria sendiri seperti anak kecil yang mendapatkan lolipop.

***

Sesampai di kantor, Satoru dipanggil atasanya membuat ia harus terpaksa meninggalkan (y/n) di ruang tunggu. Membiarkan si gadis berpetualang.

Satoru sampai di hadapan petingginya. Atasanya memperkenalkan seseorang dengan ramah tamah seakan tau dari parasnya orang tersebut adalah anak baik-baik.

"Salam kenal, nama saya Kazumi"

Memang dari paras gadis yang bersetel rapi dengan rambut coklat panjangnya, ditambah senyuman manisnya membuat si gadis terlihat anak baik nya.

"Tolong bimbing dia, Satoru"

Hanya membimbing, kan. Bukan berarti Satoru yang menangani seutuhnya. Baik lah, bisa diterima.

Setelah petinggi sialan itu pergi, Satoru menuntut Kazumi ke ruangan miliknya yang berada.

***

Satoru mendudukkan diri di kursi boss miliknya. Sedangakan Kazumi, celingak-celinguk menyusuri ruangan kerja Satoru.

Bibirnya menyeringai licik, bergerak ke Satoru yang tengah membacai dokumen. Kazumi melepaskan lembaran kertas tersebut dari tangan Satoru. Mulai menjamahi dada bidang Satoru.

***

Aku menangkap bawahan Satoru yang waktu itu menarik perhatianku. Ku dekati ia dan ku tanya ruangan Satoru berada padahal aku tau ada dimana.

Ia terkejut hampir saja berkas ditangannya melompat. Gelagapan ia menunjukkan jalan padaku.

Aku membuka pintu ruangan, menangkap Satoru yang tengah diterkam betina sialan ntah siapa dia aku tidak tau, tapi yang namanya mencicipi milik ku maka ia tidak akan selamat.

Sedetik sebelum bibir wanita itu mengenai Satoru, ku tarik kerah bajunya melemparnya ke lantai.

Aku mendekatinya, menyudutkan wanita jalang itu ke dinding. Kilatan merah tampak di netra (e/c).

"Mari ku akhiri hidup mu, nona"

Satoru di belakang (y/n) menangkup pipi menikmati acara yang dibuat si gadis.

Ia lempar pisau cutter ke sembarang tempat lantas rasa kesalnya belum terpuasi. Menoleh pada Satoru, melangkah cepat pada si albino.

Kakinya naik ke pangkuan Satoru, tangan lentik melepas dasi hitam, dan segala yang menutupi dada bidang sempurna.

"Hari ini aku yang menjadi serigala"

"Sayang bisa agresif juga"