十二

4.6K 583 34
                                    


'Prostitute'


***

Raut wajah (y/n) terus resah dan gelisah. Apa yang terjadi padanya sampai memasang wajah seperti itu?

Itu karna Satoru menyuruhnya menggunakan gaun tapi gaunnya kali ini lebih mewah sampai menyuruh orang untuk merias surai (h/c)-nya. Satoru juga memaksa (y/n) memoles wajahnya.

(y/n) itu gadis yang lebih suka berpakaian sederhana. Hoodie dan rok hitam dan hot pants jeans adalah baju kesehariannya.

Kenapa ia harus ber-rias mewah? Satoru mendapatkan undangan pesta dansa dari seorang kenalannya. Tertulis disina anak perempuannya mendapatkan penghargaan lagi.

Dan sekarang (y/n) harus terlibat tapi ada satu alasan juga ia memilih untuk  ikut. Tentu tak ingin albino-nya ditangkap gadis kekurangan baju lagi.

***

Gadis yang katanya mendapatkan penghargaan itu terus menatap tajam (y/n) dengan aura menyeramkan dari kejauhan, sejak ia dan Satoru hadir.

Alasan, karna lelaki albino menawan di sampingnya. Satoru terus berada disamping (y/n), jika pergi pun (y/n) akan ikut kemana pun lelakinya pergi.
Layaknya anjing dan majikan.

Orang yang katanya kenalan Satoru mendekat. Ia meminta tolong Satoru mengajak putri kesayanganya berdansa bersamanya.

"Putriku akan senang jika berdansa dengamu"

'Hey pak tua, kau lancang sekali. Apa matamu kurang besar? Atau usia menelan penglihatanmu dengan cepat? Lelaki albino itu sudah membawa pasangannya dan terlihat jelas dari paras menawan yang mengundang mata tamu lain'

Satoru tak menjawab, ia malah melirik (y/n) yang memutar kecil gelas wine.

"Terima saja"

'(y/n) ? Apa kau baik saja? Atau kegilaanmu memakan dirimu?'

Karna sudah di izinkan gadisnya, Satoru pergi dengan 'pasrah' ke anak kenalannya itu berada.

Mengulurkan tangan mengajak berdansa di lantai dansa dengan alunan music jazz.

Gadis itu tersenyum bangga pada (y/n). (y/n) hanya tersenyum kecil lalu meneguk wine-nya.

Tak begitu lama dansa keduanya usai. Satoru pergi ke kamar kecil lalu keluar dengan jas yang berbeda, wangi parfumnya juga terasa beda.

Melangkah dengan tegap, mengundang para netizen. Ia kembali ke tempat (y/n) menunggunya.

Satoru mengulurkan tangan sembari membungkuk layaknya pangeran.

"Sayang~"
"Mau berdansa denganku"

"Dengan senang hati~♡"

***

Sudah sepuluh menit berlalu setelah (y/n) menyuruh Satoru menunggu di tempat parkir.

'Kemana gadis itu?'

Tidak ada yang tau.

Satoru akhirnya memilih mencari dari pada menunggu gadis kesayangannya.
Kaki jenjangnya mulai melangkah mencari (y/n).

'Kenapa tidak di telpon saja?'

Handphone (y/n) bersamanya sepanjang waktu.

***

"Ini akibat karna kau menyentuh Satoru-ku"

Sekujur tangannya mengalir cairan merah segar, matanya sudah berwarna abu kelabu. Gaun indah yang dikenakanya sudah berlumuran darah kental.

"Ah sudah lah"
"Tak berguna bicara pada orang mati"

"Sayang?"

Atensi (y/n) langsung beralih ke sumber suara yang sangat ia kenal.

Satoru mendekat pada gadisnya. Mata atlantic melihat gadis yang terkapar berlumuran darah lalu memadang (y/n) dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Satoru mengelap percikan darah yang menempel di pipi (y/n).

"Kau jadi kotor"

'Dari awal aku bukan gadis bersih'

𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang